– Literasi Bertumbuh Buat Masyarakat Makin Berpikir Kritis
GOWA, BACAPESAN —Bupati Gowa Sitti Husniah Talenrang hadir membuka Festival Literasi 2025 bertajuk “Anging Mammiri Berembus, Literasi Bertumbuh”.
Tema yang diangkat ini menjadi harapan agar kedepannya melalui kegiatan ini mampu membangun budaya baca dan memperkuat literasi di tengah masyarakat.
“Tema kegiatan ini bukan sekadar rangkaian kata yang indah, melainkan cerminan semangat dan harapan bersama,” katanya, saat hadir di Gedung Layanan Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Gowa, Senin (26/5).
Menurutnya, Anging Mammiri memiliki simbol sebagai angin yang sejuk, makna ini juga merujuk pada semangat khas masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Makanya literasi juga harus seperti itu, berembus ke seluruh penjuru kehidupan, hadir di rumah, sekolah, komunitas, hingga ruang-ruang publik,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa tumbuhnya literasi akan mendorong meningkatnya kesadaran, pengetahuan, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis masyarakat.
“Literasi bukan hanya soal membaca dan menulis. Literasi adalah tentang memahami dunia dan meresponsnya dengan bijak,” jelasnya.
Bupati Husniah juga menekankan bahwa Festival Literasi bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan perayaan dari gerakan literasi yang telah dibangun secara kolektif. Berbagai kegiatan seperti pameran produk lokal, lomba bertutur, bedah buku, workshop, hingga diskusi edukatif digelar untuk mempertemukan ide, inspirasi, dan semangat kolaboratif dari berbagai kalangan.
“Gedung Layanan Perpustakaan kita hari ini telah bertransformasi. Bukan lagi sekadar tempat menyimpan buku, tapi menjadi pusat literasi, ruang aktivitas masyarakat, bahkan simpul peradaban lokal,” ujar Husniah.
Lanjutnya, dalam kegiatan ini juga dilakukan Pengukuhan Bunda Literasi Kecamatan se-Kabupaten Gowa. Terbentuknya Bunda Literasi ini pun menjadi bentuk nyata penguatan gerakan literasi mulai dari tingkat kabupaten hingga ke desa dan kelurahan.
“Bunda Literasi bukan sekadar sosok yang gemar membaca, tapi penggerak, penginspirasi, sekaligus teladan dalam menanamkan budaya literasi mulai dari keluarga, sekolah, hingga masyarakat luas,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gowa, Suhriati, menyampaikan apresiasinya atas suksesnya penyelenggaraan festival ini, serta berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan yang berkelanjutan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan berpartisipasi. Mohon maaf jika masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, tujuan utama Festival Literasi tersebut adalah untuk meningkatkan minat baca dan membudayakan literasi di seluruh lapisan masyarakat, khususnya dalam lingkungan keluarga.
“Melalui festival ini, kami ingin menumbuhkan semangat berkarya, membuka ruang ekspresi dan apresiasi, serta mendorong keterlibatan orang tua, guru, dan masyarakat dalam gerakan literasi,” ungkapnya.
Festival Literasi 2025 akan berlangsung selama tiga hari atau sejak 26 hingga 28 Mei 2025 mendatang di Gedung Layanan Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Gowa yang diikuti oleh perwakilan dari 18 kecamatan, unsur sekolah dan para penerbit.