MAKASSAR, BACAPESAN – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI) Sulawesi Selatan (Sulsel), Andarias Somba Tonapa, melayangkan somasi kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PIKI. Tindakan ini diambil menyusul dilaksanakannya Musyawarah Daerah (Musda) tandingan oleh Dr. Boas Singkali beberapa pekan lalu.
Andarias menjelaskan bahwa sebelumnya Dr. Boas sempat menemuinya dan meminta agar ia mundur dari jabatannya sebagai Ketua PIKI Sulsel. Padahal, menurut Andarias, masa kepemimpinannya masih berlaku hingga tahun 2026.
“Dia (Dr. Boas) datang dan meminta saya untuk mundur sebagai ketua PIKI Sulsel, karena menurutnya ketua panitia Musda yang baru sudah bersifat definitif,” ujar Andarias dalam konferensi pers di salah satu kafe di Makassar, Jumat (30/5/2025).
“Seolah-olah saya telah melampaui batas. Tapi saya tidak menolak dan juga tidak menerima, karena SK kepengurusan saya masih sah dan berlaku hingga 2026,” lanjutnya.
Kuasa hukum Andarias Somba Tonapa, Yunius Pama’tan, menyatakan bahwa Musda tandingan yang digelar di bawah kepemimpinan Dr. Boas menjadi alasan pihaknya mengirimkan somasi ke DPP PIKI. Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin terjadi dualisme kepengurusan di PIKI Sulsel.
“Pada 27 Mei kemarin kami sudah melayangkan somasi kepada DPP, karena Musda yang dilaksanakan di Kampus Ciputra itu kami anggap ilegal,” kata Yunius.
Ia menambahkan, jika somasi tersebut tidak ditindaklanjuti oleh DPP, pihaknya siap menempuh jalur hukum. “Jika somasi kami tidak diindahkan, maka kami akan menempuh upaya hukum melalui pengadilan,” tegasnya.
Yunius juga menjelaskan bahwa sejak Andarias Somba Tonapa memimpin PIKI Sulsel pada tahun 2021, sejumlah kegiatan sosial telah dilakukan, bahkan di tengah situasi pandemi Covid-19. Termasuk di antaranya pembentukan enam DPC PIKI di berbagai kabupaten/kota di Sulsel.
“Kepengurusan Pak Andarias telah aktif melakukan kegiatan sosial sejak masa pandemi, serta membentuk enam DPC di tingkat kabupaten/kota,” ucapnya.
Yunius juga mempertanyakan legitimasi Dr. Boas, yang menurutnya tidak pernah menjadi pengurus PIKI, namun tiba-tiba ditunjuk sebagai ketua panitia Musda sekaligus terpilih secara aklamasi.
“Kalau pun ada SK, Dr. Boas tidak memiliki kewenangan karena tidak pernah menjadi pengurus PIKI. Anehnya, dalam Musda yang digelarnya, tidak satu pun dari enam DPC yang dibentuk Pak Andarias hadir,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa untuk menghargai DPP, Andarias Somba tetap menggelar Musda pada 12 Mei 2025 yang dihadiri oleh enam DPC. Tiga DPC hadir secara luring (Makassar, Luwu Timur, dan Tana Toraja), dan tiga lainnya secara daring (Toraja Utara, Maros, dan Palopo). Musda ini dilaksanakan setelah adanya informasi tentang rencana Musda tandingan.
“Semua DPC sepakat bahwa PIKI Sulsel tetap dipimpin oleh Pak Andarias Somba Tonapa. Musda ini juga dihadiri oleh perwakilan DPP, pemerintah provinsi, serta Pemerintah Kota Makassar,” pungkas Yunius. (Fachrul)