Takalar dalam Lintasan Transformasi Digital dan Pembangunan Berbasis Partisipasi

  • Bagikan

Oleh: Bajhie Bondenk_

KABUPATEN Takalar saat ini tengah berada dalam fase transformatif yang cukup progres arahnya. Di era kepemimpinan Bupati Mohammad Firdaus Daeng Manye, pemerintah daerah Takalar mengusung sebuah visi besar “Takalar Maju dan Berdaya Saing Ekonomi Digital”. Visi ini tidak hanya dimaknai sebaga sebuahi slogan yang normatif, melainkan sebagai penunujuk ke arah yang strategis dari pembangunan yang mengajak seluruh elemen masyarakat Takalar untuk terlibat lebih aktif lagi dalam upaya pembenahan menyeluruh di berbagai sektor kehidupan.

Di era globalisasi serta percepatan digitalisasi, di berbagai wilayah di Indonesia lebih dituntut agar lebih adaptif, inovatif, dan responsif terhadap sebuah perubahan.

Kabupaten Takalar, yang memiliki posisi geografis yang cukup strategis di wilayah pesisir serta sumber daya alam yang sangat potensial, menghadapi tantangan sekaligus sebuah peluang yang besar. Pemanfaatan teknologi berbasis digital untuk mengelola potensi tersebut menjadi sebuah keharusan. Hal ini mencakup optimalisasi sektor kelautan, pertanian, serta pengembangan ekonomi kreatif dan pariwisata berbasis digital.

Kunci dari keberhasilan transformasi ini salah satunya  pada peningkatan kapasitas sumber daya manusianya. Olehnya itu, program pelatihan digital, penguatan infrastruktur teknologi informasi, dan pemberdayaan UMKM berbasis teknologi perlu menjadi prioritas pembangunan jangka menengah serta jangka panjang.

Digitalisasi Desa sebagai Pilar

Salah satu inisiatif yang lebih strategis yang tengah dikembangkan adalah  digitalisasi desa.
Program ini tak hanya sekadar proyek administratif, tetapi menjadi instrumen penting dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan Kabupaten Takalar yang lebih cepat, transparan, dan akuntabel di tingkat akar rumput. Akses layanan seperti administrasi kependudukan, informasi bantuan sosial, hingga pengajuan surat menyurat kini menjadi lebih mudah oleh karena sudah bisa dilakukan secara digital, hal ini akan berdampak langsung terhadap efisiensi pelayanan dan kepuasan masyarakat.

Lebih dari itu, upaya ke arah digitalisasi desa juga akan menjadi jembatan untuk memperkecil kesenjangan digital antara wilayah urban dan rural, memastikan bahwa masyarakat desa di seluruh Kecamatan se Kabupaten Takalar  tidak lagi tertinggal dalam arus transformasi digital yang kian massif.
Hal  lain yang menjadi fokus pembenahan berikutnya adalah peningkatan disiplin dan profesionalisme aparatur sipil negara (ASN).

Sebagai pelayan publik, ASN sangat memiliki peran strategis dalam menjamin kualitas layanan dan membangun kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemerintahan.
Reformasi birokrasi di Kabupaten Takalartak hanya  diarahkan pada pembenahan sistem dan aturan saja, tetapi lebih jauh pada perubahan budaya kerjanya yang meliputi: ketepatan waktu, kejujuran, orientasi pada pelayanan, serta kemampuan menyelesaikan masalah dengan pendekatan yang solutif.

Penguatan Layanan Dasar

Takalar tidak hanya berbenah dalam bidang ekonomi digital saja. Pemerintah daerah juga telah menunjukkan perhatian serius terhadap sektor pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur fisik. Ketiganya merupakan fondasi yang penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan dalam jangka panjang.

Tanpa pendidikan yang berkualitas, pelayanan kesehatan yang merata, serta infrastruktur yang memadai, digitalisasi ini mungkin hanya akan menjadi proyek elitis yang sulit dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.
Transformasi digital Takalar juga diharapkan mampu mendorong terbukanya lapangan kerja baru, peningkatan daya saing produk lokal, serta perluasan akses pasar.

Dalam hal ini, peran pemuda sebagai agen perubahan cukup signifikan. Mereka perlu difasilitasi untuk terlibat dalam ekosistem inovasi, kewirausahaan digital, serta kegiatan sosial yang berdampak pada pembangunan lokal.
Namunpun demikian, semua inisiatif pembangunan ini tidak akan bisa optimal tanpa kolaborasi di semua sektor.

Pemerintah daerah perlu menjalin sinergi yang erat dengan pelaku usaha, komunitas akademik, lembaga swadaya masyarakat, dan tentunya masyarakat itu sendiri.
Partisipasi aktif masyarakat, dalam bentuk kritik yang membangun, saran, dan keterlibatan langsung mereka dalam program pembangunan, akan menjadi elemen vital dalam mewujudkan Takalar yang maju dan berdaya saing.

Alternatif Program Digitalisasi

Beberapa program alternatif tambahan yang kedepannya diharapkan bisa beriringan dengan program prioritas daerah, dimana program alternatif ini   juga akan tetap mengacu pada arah dan  visi-misi di RPJMD 2025-2029 diantaranya:

Pertama, penerapan platform e-learning lokal di sekolah-sekolah, termasuk sekolah desa dan pesisir, yang dapat diakses tanpa koneksi internet penuh (menggunakan offline-capable content delivery).

Kedua, program “Guru Digital Takalar”, yaitu pelatihan guru dalam membuat dan mengelola konten pembelajaran berbasis video, infografis, dan modul digital lokal.

Ketiga, pengembangan Pusat Layanan Digital Desa Kepulauan, yang berfungsi sebagai tempat akses internet gratis, pelayanan administrasi digital (dukcapil, bantuan sosial, dll.), serta pelatihan keterampilan digital dasar.

Keempat, pengembangan sistem pasar tani digital, yang menghubungkan petani langsung ke pembeli, UMKM, dan distributor lokal melalui marketplace berbasis web atau WhatsApp Business API.

Kelima, pembentukan studio mini multimedia desa sebagai bagian dari BUMDes kreatif, didukung pelatihan editing, animasi, dan manajemen media sosial.

Keenam, Implementasi e-retribusi di pasar-pasar rakyat serta tempat wisata, yang langsung terhubung ke kas daerah.

Ketujuh, Penggunaan aplikasi monitoring ibu hamil dan balita oleh bidan desa, untuk mencatat tumbuh kembang anak dan kesehatan ibu secara real time.

Takalar tengah berbenah. Perjalanan ini tentu tak akan mudah, dan tantangan yang dihadapi cukup banyak. Tetapi dengan komitmen kolektif, arah pembangunan yang jelas, serta partisipasi yang luas dari seluruh komponen masyarakat, visi Takalar Maju dan Berdaya Saing Ekonomi Digital tak hanya sekedar mimpi. Ia adalah tujuan yang bisa dicapai secara bertahap dan tentunya tetap terukur.

Semoga Takalar terus melangkah, menjadinya sebagai Kabupaten percontohan dan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Sulawesi Selatan, bahkan dengan optimisme kuat akan mampu menjadi role model  hingga  di level nasional.

Sebab Digitalisasi Di Sektor Ekonomi adalah langkah kongkrit dalam sebuah niatan kolektif kita “Bajiki Takalar” kini, esok dan yang akan datang. 

  • Bagikan

Exit mobile version