Menteri Kebudayaan dan Mentan Diagendakan Hadiri Konferensi Internasional Gau Maraja di Maros

  • Bagikan

MAKASSAR, BACAPESAN.COM— Dua menteri dari Kabinet Indonesia Merah Putih dijadwalkan menghadiri *Konferensi Internasional Gau Maraja Leang-Leang 2025* yang akan digelar pada 4–5 Juli mendatang di Aula Serba Guna Maros, Sulawesi Selatan.

Konferensi berskala internasional ini mengusung tema *”Leang-Leang Maros sebagai Gerbang Peradaban Manusia Purba Dunia”* dengan perspektif megadiversitas sebagai fokus utama pembahasan.

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc., dan Menteri Pertanian, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P., dijadwalkan menjadi pembicara kunci dalam kegiatan ini. Kehadiran dua tokoh nasional tersebut diharapkan memperkuat posisi Leang-Leang sebagai salah satu situs arkeologi penting dunia yang tidak hanya bernilai budaya tetapi juga menyimpan potensi pertanian berkelanjutan di kawasan karst.

Ketua Panitia Konferensi, Prof. Muhlis Hadrawi, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi ajang strategis untuk menampilkan Leang-Leang sebagai bagian dari narasi besar peradaban manusia purba.

“Kita ingin menunjukkan bahwa Leang-Leang bukan hanya situs arkeologi yang monumental, tapi juga cermin dari keragaman hayati dan budaya yang luar biasa di Indonesia,” ungkap Prof. Muhlis dalam keterangan resminya, Senin, 09 Juni 2025.

Konferensi ini juga akan menghadirkan sejumlah pakar internasional dan nasional dari berbagai disiplin ilmu. Di antara mereka adalah Prof. Campbell Macknight dari Australian National University (ANU), Prof. Dr. Zuliskandar Ramli dari Universiti Kebangsaan Malaysia, Prof. Dr. Akin Duli dari Universitas Hasanuddin, serta perwakilan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), ASEAN SCCD, dan Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, serta Bupati Maros, Dr. A. S. Chaidir Syam, S.IP, M.H., turut dijadwalkan membuka acara ini. Dalam sesi pembukaan, akan ditegaskan pentingnya konservasi situs Leang-Leang dan pemanfaatannya secara berkelanjutan untuk pendidikan, pariwisata, dan penelitian.

Selain konferensi ilmiah, panitia juga membuka kesempatan bagi para peneliti untuk mengirimkan abstrak hingga 15 Juni 2025. Artikel terpilih akan dipublikasikan dalam berbagai media ilmiah, termasuk prosiding internasional dan buku terbitan Springer Nature.

Menurut Muhlis, sapaan karib Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin ini, sudah tercatat 500 lebih calon peserta yang sudah melakukan pendaftaran.

Pendaftaran dan informasi lengkap dapat diakses melalui laman resmi [https://gaumaraja.online](https://gaumaraja.online) atau dengan menghubungi panitia melalui alamat email [[email protected]](mailto:[email protected]).

  • Bagikan