Agus Salim Raih Gelar Doktor Usai Teliti Karakter Taruna Pelayaran

  • Bagikan

MAKASSAR, BACAPESAN– Agus Salim resmi menyandang gelar doktor setelah mempertahankan disertasinya di Program Studi Dirasah Islamiyah, Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kamis, 5 Juni 2025.

Sidang promosi doktor dipimpin oleh Direktur Pascasarjana Prof Abustani Ilyas dan menghadirkan penguji eksternal, Guru Besar Universitas Hasanuddin, Prof Syamsu Alam.

Dalam disertasinya yang berjudul “Pendidikan Karakter dalam Membangun Budaya Akademik Taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar”, Agus menyoroti pentingnya karakter dalam mencetak lulusan yang tangguh di dunia pelayaran.

 Ia menilai, karakter bukan sekadar pelengkap, melainkan kunci menghadapi dinamika dan risiko tinggi di laut.

“Tanpa karakter yang kokoh, lulusan akan kesulitan menjaga keselamatan dan efisiensi operasional,” ujarnya dalam pemaparannya.

Penelitian Agus mengupas tiga fokus utama: pertama, konsep dan urgensi karakter bagi Taruna PIP Makassar; kedua, faktor pendukung dan penghambat pembentukan budaya akademik; dan ketiga, strategi pembentukan karakter di lingkungan pendidikan pelayaran.

Ia menemukan, dukungan kelembagaan, kurikulum berbasis nilai, dan fasilitas yang memadai menjadi faktor utama pembentuk budaya akademik.

 Namun, masih banyak tantangan seperti keterbatasan sarana pendukung pembelajaran modern, minimnya kegiatan ekstrakurikuler bermuatan karakter, hingga resistensi terhadap perubahan budaya.

Strategi yang ditawarkan Agus mencakup penguatan nilai disiplin, integritas, tanggung jawab, dan kerja sama di kalangan taruna. “Karakter adalah fondasi tak tergantikan dalam membentuk SDM maritim yang profesional dan beretika,” ujarnya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologis dengan metode deskriptif kualitatif. Data diperoleh melalui wawancara, observasi lapangan, dan studi dokumen, lalu dianalisis melalui reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan.

Agus menekankan pentingnya integrasi pendidikan karakter dalam kebijakan institusi pendidikan, termasuk melalui modul khusus, pelatihan tenaga pengajar, dan pengawasan terhadap pelaksanaan kurikulum berbasis karakter.

  • Bagikan

Exit mobile version