JAKARTA, BACAPESAN– Pelayanan konsumsi jemaah haji Indonesia pada musim haji 2025 mendapat apresiasi dari Menteri Agama sekaligus Amirul Hajj Nasaruddin Umar. Menurutnya, tahun ini layanan katering mengalami peningkatan signifikan, baik dari segi jumlah maupun kualitas.
Makanan yang disediakan tidak hanya mencukupi, tetapi bahkan dinilai lebih dari cukup. Menag menyebutkan bahwa syarikah—pihak penyedia layanan—menambahkan porsi sebanyak 10 persen di atas jumlah jemaah yang mereka layani.
“Alhamdulillah, bahkan sebagian besar jemaah mengatakan makanan berlebihan. Karena syarikah itu melebihkan 10 persen dari total jumlah yang dilayaninya,” ujar Nasaruddin dalam keterangan persnya di Mina, Arab Saudi, Minggu 9 Juni.
Menurut dia, kondisi ini menunjukkan adanya perbaikan nyata dalam penyelenggaraan konsumsi haji dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, hampir tidak terdengar keluhan serius soal distribusi makanan.
“Kalau tahun lalu ada beberapa kritik, alhamdulillah sekarang jauh lebih baik,” tambahnya.
Kelebihan suplai ini berkontribusi besar terhadap kenyamanan jemaah, terutama saat berada di fase Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) yang dikenal sebagai puncak tekanan fisik dan logistik selama ibadah haji.
Di titik-titik kritis seperti Mina, makanan tetap terdistribusi dengan baik meskipun medan sempit dan arus logistik padat. Pemerintah Arab Saudi melalui syarikah juga memberikan fasilitas pendukung seperti penambahan mobil golf untuk mempercepat distribusi dan menjangkau lokasi-lokasi sulit.
“Dengan adanya tambahan logistik dan sarana pendukung, pelayanan konsumsi semakin menjangkau dan tepat waktu,” kata Menag.
Peningkatan layanan konsumsi ini menjadi salah satu indikator keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, di samping keberhasilan menekan angka kematian dan kelancaran pergerakan jemaah di Armuzna.
Menag berharap tren positif ini bisa terus dijaga dan menjadi standar pelayanan di musim haji tahun-tahun berikutnya. (JP)