MAKASSAR, BACAPESAN- Menjajal bisnis kuliner dan menjadi salah satu camilan khas Makassar bukanlah hal yang mudah. Naik turun bisnis dan berbagai kondisi seperti covid 19 menjadi tantangan berat 13 tahun terakhir.
Hal tersebut dibeberkan Direktur Utama Browcyl, Rachmat Almu Arrif, Selasa (24/6/2025).
Rachmat menceritakan, Browcyl lahir dari dapur rumahan pada tahun 2012 dengan sistem made by order. Berawal dari keinginan menciptakan produk berbasis lokal, Browcyl menghadirkan inovasi brownies yang dipadukan dengan buah pisang yang merupakan buah yang sangat digemari masyarakat Sulawesi Selatan.
“Dari dapur rumahan terciptalah Browcyl, si Brownies Pisang yang memikat lidah masyarakat Makassar dan sekitarnya, dan saat ini Browcyl telah menjadi salah satu camilan khas Makassar,” ungkapnya.
Lanjut Rachmat, tahun 2013 hingga 2015 menjadi titik perkembangan penting ketika Browcyl bertransformasi menjadi industri rumahan (home industry), sebelum kemudian naik kelas menjadi small factory di periode 2015–2021. Tahun 2021 menjadi babak baru bagi Browcyl dengan tumbuh sebagai scale-up factory yang lebih modern dan siap bersaing di pasar regional.
“Dalam dinamika pertumbuhan bisnis, Browcyl juga terus memperbarui identitasnya. Di tahun 2022, slogan berubah menjadi Browcyl Pastry Pisang, dan kini, pada usia ke-13 tahun, hadir dengan wajah baru melalui tagline Browcyl: Brownies, Bakery & Pastry yang mencerminkan keberagaman lini produknya,” ungkapnya
Saat ini, Browcyl telah hadir di 25 titik lokasi yang tersebar di Makassar, Maros, Gowa, Ajatappareng, Luwu, Bone, dan Takalar. Produk-produk Browcyl mencakup lima kategori utama, yaitu brownies, bolu, pastry, pie, cookies, dan roti, semuanya diproduksi dengan bahan pilihan berkualitas dan rasa khas yang telah melekat di hati pelanggan setia.
Dari perjalanan panjang tersebut, saat ini Browcyl merayakan ulang tahun 13 tahun. (Hikma)