BGN Ungkap Program MBG akan Jangkau 82 Juta Jiwa pada November 2025

  • Bagikan

JAKARTA, BACAPESAN- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan di depan kepala daerah peserta Retret Gelombang II soal proyeksi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan menjangkau lebih dari 82 juta jiwa penduduk Indonesia pada bulan November 2025.

“Dengan percepatan, kami optimistis target Presiden untuk memberikan pelayanan pada 82,9 juta jiwa dapat dicapai di akhir November 2025,” kata Dadan dalam Retret di IPDN, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Selasa malam.

Di hadapan 86 kepala daerah yang menghadiri retret, Dadan mengharapkan dukungan mereka dengan menjalankan peran-peran yang bisa dilakukan pemerintah daerah guna percepatan implementasi program MBG.

Peran yang bisa diambil oleh pemda dalam program MBG, lanjut Dadan, yang pertama adalah menyiapkan infrastruktur, kedua membangun rantai pasok, dan terakhir bersama dengan Badan Gizi Nasional menyelenggarakan penyaluran, terutama untuk kelompok ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita.

“Ini yang saya sampaikan, dan terutama kami ingin agar koordinasi dengan kepala daerah bisa berjalan lebih intens, lebih sinergi, lebih harmoni, dan bersama-sama menyukseskan program MBG,” ujarnya.

Dalam percepatan implementasi program MBG, menurut dia, peran utama pemerintah daerah terkait dengan infrastruktur adalah salah satu kunci selain anggaran dan SDM.

Selepas urusan anggaran yang dinilainya sudah selesai, Dadan mengatakan bahwa kini fokus utama BGN adalah menyiapkan sumber daya manusia.

Untuk aspek SDM, lanjut dia, kini telah dididik 30.000 orang untuk menjadi kepala dapur sekaligus pengelola satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di seluruh Indonesia.

Dadan menyatakan bahwa di awal Agustus akan terjadi percepatan implementasi MBG di Indonesia, khususnya daerah terpencil, terdepan, dan tertinggal (3T).

Pada tanggal 14 Juli 2025, kata dia, mereka akan selesai dididik dan akhir Juli sudah bisa dikirim ke daerah, dan percepatan akan sangat terjadi secara nyata nanti di akhir Juli, awal Agustus, terutama untuk daerah-daerah 3T.

“Itu akan kami utamakan dengan hadirnya SDM yang sudah dididik selama 3 bulan,” ucapnya.

Dengan kerja bersama dan mengajak seluruh pihak, dia yakin pada bulan November 2025 target pelayanan 82,9 juta jiwa bisa menikmati program MBG, yang artinya berkali-kali lipat dari capaian saat ini sebanyak 5,4 juta orang atau 6 persen dari target.

“Saat ini kita sudah beri makan 5,4 juta orang itu setara dengan penduduk Singapura dalam kurun waktu 5,5 bulan,” katanya.

Ia lantas berkata, “Walau dari target baru 6 persen, kami bersama-sama terus juga mengimbau kepada seluruh kalangan untuk bangun infrastruktur. Alhamdulillah, gairah dan reaksinya cukup bagus, beberapa daerah bahkan kuotanya sudah terpenuhi sehingga kami yakin November target bisa terpenuhi.”

Retret Kepala Daerah Gelombang II di kampus IPDN mulai Senin (23/6) hingga Kamis (26/6).

Retret ini diikuti oleh 86 kepala daerah yang terdiri dari 2 gubernur, 3 wakil gubernur, 38 bupati, 37 wakil bupati, 3 wali kota dan 3 wakil wali kota.

Sementara itu, sembilan kepala daerah dan wakil kepala daerah tidak hadir dengan alasan karena sakit (6 orang) dan izin kedukaan (1 orang).

Selama 4 hari retret ini, kepala daerah diberikan enam jenis materi yang terdiri atas Ketahanan Nasional dan Wawasan Kebangsaan; Astacita; Program Kementerian dan Lembaga; Tugas dan Fungsi Kepala Daerah; Kepemimpinan dan Komunikasi Politik; serta Team Building dengan narasumber kepala dari 31 kementerian/lembaga. (AN)

  • Bagikan

Exit mobile version