JAKARTA, BACAPESAN- Menteri Ekonomi Kreatif (Menkraf) Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya pembentukan dinas ekonomi kreatif di daerah.
“Dengan dibentuknya dinas ekonomi kreatif, pendekatan terhadap pegiat ekonomi kreatif di daerah bisa dilakukan layaknya pendekatan untuk pebisnis,” katanya dalam keterangan pers pemerintah yang diterima di Jakarta, Selasa.
“Selain itu, asosiasi-asosiasi industri ekraf yang sudah bermitra dengan kami juga bisa memiliki pengurus daerahnya masing-masing dan bisa berkontribusi untuk pemerintah daerahnya,” kata dia.
Menteri Ekonomi Kreatif menerima audiensi Wali Kota Surakarta Respati Ardi serta perwakilan komunitas Surakarta Game Developer (Surgadeva) di Autograph Tower, Jakarta, Senin 23 Juni.
Pertemuan itu membahas penjajakan kolaborasi dalam upaya meningkatkan pendapatan dan menciptakan lapangan kerja melalui pengembangan usaha ekonomi kreatif di daerah.
Riefky menyampaikan peran Kementerian Ekonomi Kreatif menjalankan peran sebagai akselerator dalam upaya untuk mengembangkan dan memajukan usaha ekonomi kreatif.
“Dalam hal akselerasi, kami menyediakan pelatihan yang lebih terfokus karena pesertanya sudah dikurasi oleh pemerintah daerah. Nanti kami lihat di bagian mana yang bisa kami upscale, baik itu terkait komersialisasi, promosi, atau jejaring ke level nasional atau global,” ia menjelaskan.
Ia berharap Pemerintah Kota Solo bisa menjadi mitra strategis Kementerian Ekonomi Kreatif dalam menjalankan program akselerasi tersebut.
Wali Kota Surakarta Respati Ardi menyambut sinergi pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dalam upaya menghadirkan lapangan kerja yang berkualitas.
“Teman-teman di Solo ini banyak pegiat seni dan kreatifnya. Namun, kami tidak ingin titel ‘kreatif’ hanya menjadi hiasan semata. Kami ingin warga kami bisa ikut bekerja di dalam sektor tersebut,” katanya.
Humas Surgadeva Arif Setiawan berharap bisa berkolaborasi dengan Kementerian Ekonomi Kreatif dalam meningkatkan talenta kreatif, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan gim.
“Potensi industri game kita besar, terbukti dari anggota Surgadeva yang sudah mencapai 200 orang, dengan 10 studio yang terbentuk, dan 10 IP yang layak jual,” kata Arif.
“Namun, talenta lokal di bidang ini masih sangat sedikit. Oleh karena itu, kami ingin berkolaborasi dengan Kementerian Ekraf membentuk akademi game, dengan final project di Solo, di mana SDM-nya sudah kami siapkan,” ia menambahkan.
Komunitas Surgadeva mencakup pengembang Epic Conquest, yang jumlah total pengunduhannya sudah mencapai 12 juta. (AN)