JAKARTA, BACAPESAN– Grab dan OVO memanfaatkan sistem berbasis teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk mendukung pemantauan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis atau MBG yang diinisiasi oleh perusahaan.
Program MBG yang diinisiasi oleh Grab dan OVO telah memberikan manfaat kepada lebih dari 1.100 siswa dan 200 guru di 11 sekolah khusus di wilayah Tangerang Raya.
“Dalam pelaksanaan Program MBG di wilayah Tangerang Raya, kami mulai menerapkan sistem pemantauan berbasis teknologi AI yang dikembangkan sendiri oleh tim internal kami dan mendirikan Command Center MBG,” kata Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi dalam keterangan persnya pada Sabtu 28 Juni.
Command Center MBG merupakan sebagai pusat pemantauan operasional program berbasis teknologi yang memungkinkan pengawasan secara real-time untuk memastikan makanan yang disediakan memenuhi standar kesehatan, kebersihan, dan keamanan.
Sistem pengawasan tersebut dirancang untuk memastikan keamanan, higiene, dan kualitas makanan yang disajikan kepada anak-anak sekolah khusus dalam Program MBG yang diinisiasi oleh Grab dan OVO.
Sistem berbasis AI itu tidak hanya mendukung pemantauan penyiapan hingga penyajian makanan, tetapi juga memungkinkan deteksi dini dan respons cepat masalah.
Command Center MBG yang dijalankan oleh Grab dan OVO didukung CCTV cerdas berbasis AI yang mampu mengenali dan menganalisis elemen-elemen penting dalam pelaksanaan program secara real-time.
Dengan pemrosesan visual berbasis AI, sistem secara otomatis mendeteksi kelengkapan sanitasi, jumlah personel, dan prosedur serah terima makanan.
Rekaman CCTV dianalisis otomatis oleh AI, tetapi tetap ada tim pengawas khusus yang melakukan pengecekan manual guna memastikan data yang dihasilkan benar dan akurat
CCTV hanya aktif selama proses persiapan hingga penyerahan makanan diserahkan ke Mitra Pengemudi untuk menjaga keseimbangan antara fungsi pengawasan dan perlindungan privasi.
Selain itu, formulir pelaporan digital yang digunakan oleh UMKM dan sekolah dalam pelaksanaan program terhubung langsung dengan dasbor Command Center yang terintegrasi.
Dashboard Digital Terintegrasi yang dijadikan sebagai pusat komando bagi seluruh proses ini memungkinkan pemantauan lintas lokasi dalam satu tampilan real-time.
Grab juga memiliki sistem tindak lanjut insiden untuk memastikan semua mitra UMKM mematuhi standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.
Grab dan OVO menjalankan lima tahapan untuk menjamin keamanan dan distribusi makanan dalam Program MBG, yakni identifikasi, validasi, pelaporan pelanggaran, tindakan korektif, serta evaluasi dan peningkatan.
Dalam tahap identifikasi, AI memindai pelanggaran dari video atau pelaporan sekolah dan sesudahnya tim pengawas akan mencocokkan hasil deteksi dengan rekaman untuk konfirmasi dalam tahap validasi.
Setelah itu, laporan pelanggaran dimasukkan ke laporan harian dan didistribusikan ke pihak terkait termasuk UMKM yang terlibat.
Tindakan korektif berupa intervensi langsung akan dilakukan jika pelanggaran terjadi 3x berturut-turut setelah peringatan disampaikan.
Pada terakhir, evaluasi dan peningkatan dilakukan. Upaya edukasi dan perbaikan SOP dijalankan untuk mencegah insiden serupa berulang.
“Melalui Command Center MBG yang dihadirkan Grab dan OVO, kami memastikan proses distribusi makanan berjalan transparan, aman, dan mendukung keberlangsungan UMKM lokal di sekitar lokasi program,” kata Neneng.
Program MBG yang diinisiasi oleh Grab di Tangerang Raya dilaksanakan selama satu tahun sejak April 2025 dengan dukungan dari Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan di Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
Model kolaborasi dalam pelaksanaan program ini mencakup edukasi gizi kepada UMKM, inspeksi kesehatan lingkungan, hingga penyediaan dasbor digital sebagai sarana pelaporan dan pengawasan.
Selain di Tangerang Raya, Program MBG yang dijalankan oleh Grab dan OVO sejak September 2024 menjangkau ribuan siswa dan ribuan guru di Kulon Progo, DI Yogyakarta; Kebumen, Jawa Tengah; serta Minahasa, Sulawesi Utara. (AN)