Ratusan Dai Berkumpul di Makassar Ikuti Daurah Asatidzah Nasional

  • Bagikan

MAKASSAR, BACAPESAN – Sekitar 600 dai dan pengajar dari berbagai wilayah Indonesia dan mancanegara dijadwalkan akan berkumpul di Makassar dalam rangka mengikuti Daurah Asatidzah Nasional 2025 yang akan berlangsung mulai Minggu, 13 Juli hingga 20 Juli 2025 di Masjid Pesantren As-Sunnah, Jalan Baji Rupa, Makassar.

Kegiatan ilmiah tahunan ini akan menghadirkan ulama asal Yaman, Fadhilatusy Syaikh Dr. Abdullah bin Umar bin Mar’iy bin Buraik Al-Adeniy hafizhahullah, yang saat ini menjabat sebagai Mudir Darul Hadits Fuyusy dan Syihr, Yaman. Selama sepekan penuh, para peserta akan mengikuti rangkaian kajian mendalam dalam bahasa Arab yang difokuskan pada penguatan dakwah, pemahaman aqidah, dan pendidikan Islam berbasis sumber-sumber keilmuan yang terpercaya.

Panitia mencatat para peserta berasal dari berbagai penjuru nusantara, diantaranya Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Papua, Papua Barat, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jambi, Kepulauan Riau, Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan DKI Jakarta.

Tak hanya dari berbagai provinsi di Indonesia, peserta juga hadir dari luar negeri, yaitu Malaysia dan Australia. Kehadiran mereka mencerminkan tingginya semangat menuntut ilmu syar’i meskipun harus menempuh perjalanan jauh melintasi pulau dan bahkan benua.

Selama pelaksanaan daurah, para peserta akan mendapatkan materi-materi penting seperti penjelasan Taqrib at-Tadmuriyyah karya syekh Ibn Utsaimin, kajian tentang Ushul Tafsir, serta pembahasan mengenai pendidikan anak dalam Islam (Tarbiyatul Awlad). Kegiatan ini juga akan dilengkapi dengan sesi Liqo Maftuh, yakni pertemuan terbuka yang memberikan kesempatan kepada para peserta untuk berdiskusi langsung dengan Syaikh. Pemberian materi akan terbagi menjadi 4 sesi dalam sehari mulai pukul 09:00 sampai 20:30 wita.

Panitia acara Budiawanshah mengaku jika antusias para dai mengikuti kegiatan ini sangat tinggi sekali. “Hingga 5 Juli, Peserta terdaftar sudah mencapai 550 orang dan diperkirakan masih akan terus bertambah jelang hari H” Ungkapnya.

Tidak hanya menghadirkan ilmu, panitia juga menyediakan berbagai fasilitas secara cuma-cuma bagi peserta yang telah teregistrasi, seperti penginapan, konsumsi, serta layanan transportasi dari dan menuju bandara, terminal, atau pelabuhan di Makassar. Keseluruhan kegiatan akan berlangsung dalam bahasa Arab tanpa penerjemahan.

Daurah Asatidzah Nasional yang diselenggarakan oleh yayasan I-Salam Karim ini telah menjadi agenda rutin tahunan yang diharapkan mampu memperkuat peran para dai dan pengajar dalam menghadirkan dakwah yang lurus dan berbasis ilmu di tengah masyarakat. Panitia juga membuka akses bagi masyarakat yang ingin mengikuti kajian secara daring melalui berbagai platform media sosial.

Lebih dari sekadar pertemuan ilmiah, daurah ini diharapkan dapat memberikan bekal berharga bagi para dai untuk disebarkan kembali di lingkungan masing-masing, sehingga dakwah Islam yang murni, sejuk, dan penuh hikmah dapat terus menjangkau seluruh lapisan masyarakat, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

  • Bagikan

Exit mobile version