Wamendikti Tinjau Sekolah Garuda di Sulawesi Tenggara

  • Bagikan

JAKARTA, BACAPESAN– Sulawesi Tenggara (Sultra) terpilih menjadi salah satu dari 20 lokasi prioritas untuk pembangunan Sekolah Garuda hingga tahun 2029 nanti. Ada sejumlah titik yang telah ditinjau sebagai bakal lokasi pembangunan sekolah khusus anak-anak berprestasi ini.

Adapun lokasi tersebut di antaranya Desa Lebo Jaya dan Desa Wawolemo. Peninjauan untuk mengetahui kelayakan lahan ini dilakukan langsung oleh Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie pada akhir pekan lalu.

Wamen Stella mengatakan, setiap lokasi memiliki keunggulannya masing-masing. Contohnya di Desa Lebo Jaya, Kecamatan Konda, Konawe Selatan. Menurut dia, lokasi tersebut memiliki keunggulan dari sisi aksesibilitas, topografi, ketersediaan air, serta dukungan masyarakat.

Lokasi ini diketahui dekat dengan jalan utama dan bandara. Kemudian, terhubung dengan jalur strategis antardaerah. Sehingga, menjadikan kawasan ini sangat potensial.

Ditambah lagi, wilayah ini merupakan sentra pertanian dan agrowisata dengan keberadaan kebun benih, ternak, serta riset kakao. Yang mana nantinya bisa diintegrasikan dengan pendidikan berbasis praktik.

“Jika sekolah ini dibangun, kehidupan asrama, kegiatan guru, serta operasional sehari-hari akan menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru di daerah ini,” ujarnya dalam keterangan resminya Senin 7 Juli.

Sementara di Desa Wawolemo, Stella menyoroti kekayaan riset lokal di bidang pertanian dan hortikultura yang ada di sana. Selain itu, kesiapan lahan seluas 20 hektare, di mana nantinya ada sisa 18 hektare yang dapat difungsikan sebagai lahan riset dan kolaborasi pendidikan. Ditambah lagi komitmen dinas pendidikan terkait penyediaan guru lokal untuk bisa mengajar di sekolah tersebut.

Dia pun menekankan, Sekolah Garuda ini bukan sekadar bangunan fisik. Sekolah ini merupakan wadah strategis untuk mencetak pemimpin masa depan Indonesia. “Kami juga memastikan bahwa keterlibatan guru lokal akan menjadi perhatian khusus, karena mereka memahami karakter masyarakat setempat,” jelasnya.

Stella melihat potensi luar biasa yang bisa menjadi pusat inovasi di titik-titik yang dikunjungi. Dia menekankan, hal ini menjadi penting sebagai pondasi untuk riset berkelanjutan yang relevan dengan potensi lokal, seperti kelautan, rumput laut, dan pariwisata berkelanjutan. “Salah satu prinsip kami adalah riset lokal untuk ekonomi lokal,” ungkapnya.

Usai meninjau lokasi-lokasi tersebut, dia mengungkapkan, bahwa nantinya kementerian akan melakukan kajian lebih lanjut untuk menentukan lokasi yang paling sesuai bagi pembangunan Sekolah Garuda di Sulawesi Tenggara. Dia menekankan, kehadiran Sekolah Garuda ini untuk memastikan bahwa anak-anak terbaik dari seluruh penjuru negeri mendapatkan kesempatan yang setara untuk mengakses pendidikan.

“Karena talenta tersebar merata, tapi kesempatan belum. Maka negara harus hadir menciptakan peluang itu,” tegasnya.

Sekolah Garuda Baru sendiri dirancang sebagai sekolah menengah berasrama dengan kurikulum berfokus pada STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). Sekolah ini berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) yang bertujuan untuk menyiapkan murid-murid berprestasi tembus kampus-kampus top dunia.

Selain membangun baru, ada pula Sekolah Garuda Transformasi. Yakni, dengan memanfaatkan sekolah-sekolah yang sudah berprestasi dengan menambahkan sejumlah kurikulum baru untuk memperkuat yang sudah ada. (JP)

  • Bagikan