Pembukaan The Legend of Pongtiku II di Torut Dihadiri Budiman Sudjatmiko

  • Bagikan

TORAJA UTARA, BACAPESAN — Pembukaan event budaya The Legend of Pongtiku II berlangsung meriah di Lapangan Bakti Rantepao, Selasa (8/7/2025), dan dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional dan daerah.

Termasuk Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko, Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Gubernur Sulawesi Tenggara (Sulteng), serta Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara). Hadir pula para bupati dan wali kota dari Sulawesi Utara, diaspora Toraja, pengurus Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI), serta jajaran pemerintah dari tiga kabupaten Sangtorayaan: Tana Toraja, Toraja Utara, dan Mamasa.

Event yang diinisiasi oleh PMTI ini merupakan bentuk penghormatan terhadap Pahlawan Nasional Pongtiku, sekaligus sarana pelestarian budaya dan penguatan ekonomi lokal melalui sektor pariwisata. Tahun ini merupakan pelaksanaan kedua dari rangkaian kegiatan tahunan tersebut.

Dalam sambutannya, Budiman Sudjatmiko menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan yang menurutnya merupakan wujud nyata penghargaan masyarakat Toraja terhadap jasa para pahlawan.

"Apa yang dilakukan hari ini adalah bukti bahwa masyarakat Toraja sangat menghargai perjuangan para pahlawan. Pongtiku adalah pahlawan bukan hanya untuk Toraja, tapi juga untuk Sulawesi dan Indonesia," ujar Budiman.

Budiman menegaskan bahwa makna kemerdekaan mencakup dua hal: merdeka dari ketakutan dan merdeka dari kemiskinan. Ia melihat keberanian masyarakat Toraja dalam mengekspresikan budayanya sebagai wujud kemerdekaan dari ketakutan. Namun, ia juga mengingatkan agar semangat untuk merdeka dari kemiskinan tidak dilupakan.

“PMTI dan pemerintah daerah harus bersinergi untuk menghapus kemiskinan, khususnya di wilayah Sangtorayaan,” pesannya.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Lumbaa, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PMTI, menyebutkan bahwa kegiatan ini memiliki nilai strategis dalam pelestarian budaya dan peningkatan ekonomi masyarakat.

“The Legend of Pongtiku bukan hanya penghormatan terhadap pahlawan, tapi juga untuk menjaga agar budaya Toraja tidak punah. Lewat kegiatan ini, kita dorong pertumbuhan pariwisata dan perekonomian masyarakat di Toraja dan Mamasa,” kata Yulius.

Ia juga mengajak seluruh pihak untuk terus mengeksplorasi dan mencintai budaya Toraja.

“Mari kita bergandengan tangan menjaga warisan budaya ini, karena budaya adalah identitas dan kebanggaan kita,” tambahnya.

Pembukaan acara ini dimeriahkan oleh berbagai penampilan budaya dari tiga kabupaten di wilayah Sangtorayaan, termasuk parade (deville) budaya yang menggambarkan kekayaan tradisi Toraja.

Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum penting dalam mempererat solidaritas antarwarga Toraja, mengangkat potensi budaya dan pariwisata, serta menjadi bagian dari upaya nyata dalam menekan angka kemiskinan di kawasan tersebut. (Cherly)

  • Bagikan

Exit mobile version