Asabri Persero Salurkan Pensiun kepada 500 Ribu Penerima Manfaat Seluruh Indonesia

  • Bagikan

JAKARTA, BACAPESAN– PT ASABRI (Persero) menyalurkan pembayaran manfaat pensiun lebih dari Rp19 triliun kepada hampir 500 ribu penerima pensiun di seluruh Indonesia selama 2024.

Direktur Utama ASABRI Jeffry Haryadi P.M. menyatakan penyaluran manfaat tersebut tidak hanya sekadar untuk menunaikan kewajiban perseroan, tapi juga wujud kehadiran negara bagi para pensiunan prajurit TNI, anggota Polri, dan ASN di lingkungan Kementerian Pertahanan dan Polri.

“ASABRI akan terus memastikan bahwa penghargaan ini sampai ke tangan yang tepat, di waktu yang tepat, dan dengan jumlah yang tepat,” kata Jeffry Haryadi di Jakarta, Jumat 11 Juli.

Ia pun menekankan bahwa perseroan akan terus menjalankan komitmennya dengan prinsip 5T yang menjadi tulang punggung ketertiban layanan, yakni Tepat Waktu, Tepat Orang, Tepat Jumlah, Tepat Alamat dan Tertib Administrasi.

Selain itu, BUMN tersebut juga hadir dengan berbagai inovasi layanan untuk mendukung kesejahteraan peserta di tengah era digital saat ini.

Salah satunya ASABRI STAR yang merupakan sistem autentikasi digital yang wajib dilakukan setiap bulan untuk memastikan data peserta akurat dan terverifikasi dengan benar dan dengan cara yang memudahkan.

Ada pula fitur Surat Pengesahan Tanda Bukti Diri (SPTB) Online melalui aplikasi ASABRI Mobile, yakni pelaporan tahunan untuk memperbaharui data diri dan data keluarga yang kini bisa dilakukan secara daring, efisien, dan tanpa antre.

ASABRI juga menyediakan Layanan Kunjungan Penerima Pensiun (LKPP) dengan mendatangi langsung para peserta, mengingat tidak semua penerima pensiun dapat datang ke kantor cabang.

Untuk meningkatkan layanan, perseroan memperluas jaringan pembayaran dan layanan melalui kerja sama dengan 13 mitra kerja pembayaran, yaitu 12 bank dan PT Pos Indonesia.

Tidak hanya itu, program ASABRI Link kini telah hadir di lebih dari 1.900 titik layanan di seluruh Indonesia agar layanan yang diberikan semakin dekat, mudah dijangkau, dan cepat diakses oleh para peserta.

“Teknologi bagi kami adalah jembatan antara amanah pemerintah yang diberikan kepada kami dan penerima manfaat. Digitalisasi bukan mengurangi sentuhan, tapi memperluas kehadiran dan mendekatkan peran kami hingga ke rumah-rumah penerima pensiun yang bisa jadi belum tersentuh layanan formal,” ujar Jeffry. (AN)

  • Bagikan