JAKARTA, BACAPESAN- Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) mulai memfokuskan persiapan menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025 di Kudus, Jawa Tengah, setelah menutup KONI–Bayan Championship II/2025 di Lapangan Borneo FC Training Center Gelora Kadrie Oening, Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu.
“Saya mengapresiasi dan berterima kasih atas dukungan semua pihak terhadap olahraga Indonesia sehingga dapat menyelenggarakan KONI–Bayan Championship II/2025 yang merupakan Road to PON Bela Diri di Kudus pada Oktober 2025,” kata Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.
Turnamen yang berlangsung sejak awal Juli itu mempertandingkan karate, taekwondo, pencak silat, dan sepak bola usia dini, serta diikuti 6.515 atlet dari berbagai provinsi.
Dari jumlah itu, 1.800 peserta mengikuti karate, taekwondo 1.215, pencak silat 1.500, dan sepak bola 2.000 peserta.
Dalam penutupan, juga digelar pertandingan final sepak bola KU-10 dan KU-12 yang keduanya dijuarai klub Nahusamfa.
Pada cabang bela diri, Inkado Kaltim menjadi juara umum karate, BMTC Samarinda untuk taekwondo, dan Tapak Suci Pimda 1 juara umum pencak silat.
“Para atlet yang berlaga pada multievent kali ini adalah calon patriot olahraga yang akan membuat mata dunia memandang Indonesia sebagai negara yang kuat di bidang olahraga,” ujar Marciano.
Ia berharap kolaborasi KONI dan swasta terus berjalan dalam membina atlet dan mengembangkan olahraga prestasi.
Ketua KONI Kalimantan Timur Rusdiansyah Aras menambahkan KONI–Bayan Championship membawa dampak positif kepada pembinaan atlet.
“Multievent ini juga berdampak pada sektor UMKM karena banyaknya tamu dan peserta yang datang dari luar daerah,” kata Rusdiansyah.
Rusdiansyah menyebut ribuan atlet yang ikut bertanding menjadi bagian dari basis data pembinaan berkelanjutan menuju PON dan ajang-ajang lain. (AN)