WAJO, BACAPESAN – Pemerintah Kabupaten Wajo melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus menggencarkan upaya normalisasi drainase di sejumlah titik rawan genangan air di wilayah perkotaan, khususnya di Kecamatan Tempe, Kota Sengkang.
Langkah ini merupakan respons cepat atas keluhan warga terkait banjir yang kerap terjadi saat hujan deras mengguyur, terutama di sekitar kawasan Pasar Sentral Sengkang. Meski hanya berlangsung beberapa jam, banjir yang terjadi bisa mencapai ketinggian hingga 30 sentimeter dengan arus cukup deras.
Kepala DLH Wajo, Alamsyah, mengatakan bahwa pihaknya melakukan pembersihan drainase dari tumpukan sampah, lumut, hingga sedimen yang mengendap, demi meningkatkan kapasitas tampung saluran air dan mencegah luapan ke jalan.
“Berdasarkan perintah Pak Bupati, drainase yang menjadi penyebab genangan kita normalisasi. Giat ini direncanakan berlangsung selama sepekan, mengingat intensitas hujan mulai meningkat,” jelas Alamsyah, Minggu (13/7/2025).
Alamsyah memaparkan, ada lima titik drainase yang menjadi fokus utama karena diduga sebagai penyebab utama banjir di area tersebut, yakni di Jalan Sumatera, Jalan Kalimantan, Jalan Andi Malingkaan, dan Jalan Kenanga.
“Titik-titik tersebut tidak berfungsi optimal karena tersumbat oleh tumpukan sampah dan sedimen. Akibatnya, aliran air tersendat dan meluap ke jalan, terutama ke arah Pasar Sentral,” tambahnya.
Salah satu warga, Aldi, mengapresiasi langkah pemerintah yang telah memulai pembersihan saluran, namun berharap kegiatan ini menjadi agenda rutin.
“Banjir ini bukan hanya karena sampah. Tapi karena drainase memang sudah dangkal. Hujan sebentar saja, sudah tergenang,” ungkapnya.
Bupati Wajo, Andi Rosman, menyatakan bahwa Pemkab Wajo menyadari urgensi persoalan banjir di wilayah perkotaan dan telah mengarahkan OPD terkait untuk bergerak cepat. Pemerintah juga telah merancang program jangka panjang, baik untuk penanganan drainase maupun pengelolaan sampah.
“Kita sudah siapkan solusi jangka panjang. Salah satunya normalisasi saluran dan penanganan sampah secara menyeluruh,” ujar Bupati.
Namun demikian, ia mengingatkan bahwa penanganan banjir dan sampah tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat sangat diperlukan agar lingkungan tetap bersih dan saluran air berfungsi optimal.
“Mari bersama kita jaga kebersihan lingkungan. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Peran masyarakat sangat penting,” tegasnya.
Langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir serta meningkatkan kenyamanan dan keamanan warga, khususnya pengguna jalan di pusat-pusat aktivitas masyarakat seperti kawasan pasar.