PANGKEP, BACAPESAN – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pangkep resmi memberhentikan Ketua Umum Fadli Muhammad dalam forum Pleno I yang digelar di Aula Kantor Kecamatan Marang, Sabtu (12/07/2025). Keputusan ini diambil menyusul mosi tidak percaya dari seluruh komisariat sejajaran terhadap kepemimpinan Fadli yang dinilai melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi.
Pleno yang mengusung tema “Reformulasi Gerakan dan Penguatan Basis Kaderisasi dalam Menjawab Tantangan Zaman” ini dihadiri oleh jajaran pengurus cabang, komisariat, badan khusus, lembaga pengembangan profesi, Majelis Penyelamat Kader (MPK), serta kader HMI se-Cabang Pangkep.
Agenda pleno meliputi laporan pertanggungjawaban, evaluasi kinerja kepengurusan, perkembangan organisasi, serta perumusan kebijakan strategis. Namun, dinamika forum memuncak saat mayoritas komisariat menyuarakan ketidakpuasan terhadap kinerja Ketua Umum yang dianggap tidak menjalankan roda organisasi secara kolektif dan transparan.
“Hampir setahun kepengurusan ini berjalan tanpa rapat harian maupun rapat kerja. Banyak agenda yang dijalankan sepihak tanpa melalui mekanisme musyawarah di internal,” tegas Dendi Malik, Ketua Bidang Pemberdayaan Umat HMI Cabang Pangkep.
Dendi menambahkan bahwa tindakan Fadli telah mencederai prinsip dasar HMI sebagai organisasi kader yang menjunjung tinggi asas musyawarah dan keputusan kolektif. Forum pleno pun menyimpulkan bahwa kondisi cabang sudah tidak lagi kondusif sejak pelantikan pengurus.
Berdasarkan hasil sidang pleno, Fadli Muhammad secara resmi diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua Umum. Sebagai gantinya, forum menetapkan Andi Fikran sebagai Pejabat Sementara (Pjs) Ketua Umum hingga ditetapkannya kepengurusan definitif melalui mekanisme organisasi yang berlaku.
“Penunjukan ini adalah amanah besar dan merupakan wujud semangat kolektif dari seluruh komisariat untuk menyelematkan arah gerak organisasi,” ujar Andi Fikran usai ditetapkan sebagai Pjs Ketua Umum.
Fikran juga menegaskan komitmennya untuk membenahi internal organisasi dan menjalin komunikasi intensif dengan seluruh elemen kader HMI Cabang Pangkep demi mengembalikan marwah organisasi.
Keputusan ini menjadi babak baru bagi HMI Pangkep dalam upayanya mereformulasi gerakan dan memperkuat kaderisasi sebagai fondasi utama dalam menghadapi tantangan zaman. (Atho)
