Sektor Jasa Keuangan dan Perbankan di Sulampua Tetap Stabil

  • Bagikan

MAKASSAR, BACAPESAN — Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat menilai bahwa stabilitas sektor jasa keuangan di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) tetap terjaga dengan baik di tengah tekanan dan dinamika perekonomian global sepanjang Mei 2025.

Kondisi ini mencerminkan ketahanan sektor keuangan yang solid, sejalan dengan stabilitas sektor jasa keuangan nasional, serta mengindikasikan fundamental ekonomi domestik Sulampua yang masih kuat.

Kepala OJK Sulselbar, Moch Muchlasin, menyebutkan bahwa perekonomian Sulampua menunjukkan ketangguhan, ditandai dengan inflasi yang relatif terkendali berkat koordinasi yang baik dalam pengendalian harga dan tetap aktifnya sektor riil.

“Stabilitas ini menjadi landasan penting bagi sektor jasa keuangan untuk terus menjalankan perannya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui intermediasi yang sehat dan perluasan akses keuangan,” jelas Muchlasin, Rabu (16/7/2025).

Muchlasin juga menjelaskan bahwa sektor perbankan di wilayah Sulampua tetap menunjukkan kinerja positif. Hal ini tercermin dari pertumbuhan aset, dana pihak ketiga (DPK), dan kredit yang tetap mencatat angka positif.

Aset perbankan per Mei 2025 tercatat tumbuh 4,49 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp547,00 triliun.
Meski terdapat perlambatan pada pertumbuhan DPK, terutama akibat penurunan signifikan pada komponen giro, kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan tetap tinggi. Hal ini terlihat dari dominasi komposisi DPK oleh tabungan sebesar 58,48 persen, yang mencerminkan preferensi masyarakat menyimpan dana dalam bentuk yang lebih likuid.
Kredit Konsumtif Masih Mendominasi

Penyaluran kredit juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,02 persen secara yoy, dengan total mencapai Rp434,77 triliun. Kredit konsumtif mendominasi penyaluran dengan nilai Rp224,16 triliun, atau 51,65 persen dari total kredit.

“Pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dibandingkan DPK mencerminkan optimisme sektor perbankan dalam mendukung aktivitas ekonomi masyarakat,” jelas Muchlasin.

Sektor perbankan Sulampua juga tetap aktif menjalankan fungsi intermediasinya. Hal ini ditunjukkan dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang tinggi mencapai 127,33 persen, didukung oleh rasio Non-Performing Loan (NPL) yang tetap terjaga di angka 2,65 persen.

OJK memastikan bahwa stabilitas ini akan terus dipertahankan dengan pengawasan ketat dan kolaborasi aktif bersama pelaku industri keuangan demi menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Indonesia. (Hikma)

  • Bagikan

Exit mobile version