Daeng Nyampa Resmi Tantang Parawangsa di Muscab APDESI Takalar

  • Bagikan

TAKALAR, BACAPESAN — Suhu politik tingkat desa di Kabupaten Takalar kian memanas menjelang Musyawarah Cabang (Muscab) ke-IV Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) yang akan digelar pada 25–27 Juli 2025.

Ketegangan meningkat setelah Abd Azis Nyampa, atau yang akrab disapa Daeng Nyampa, resmi bergabung dalam bursa pemilihan Ketua APDESI Takalar periode 2025–2030. Kehadiran Kepala Desa Tamasaju ini menjadi kejutan yang mengubah peta kontestasi secara signifikan.

Sebelumnya, hanya nama Parawangsa—Kepala Desa Kale Ko’mara—yang mengemuka sebagai kandidat tunggal. Namun, kejutan terjadi Minggu malam (20/7/2025), ketika Daeng Nyampa menyerahkan formulir pendaftaran tepat pukul 18.00 WITA, hanya beberapa jam sebelum masa pendaftaran resmi ditutup.

“Alhamdulillah, kami sudah resmi mendaftar. Kami siap bertarung dengan niat tulus mengabdi untuk kemajuan APDESI Takalar,” ujar Daeng Nyampa dengan semangat, Senin (21/07/2025).

Panitia Muscab mengonfirmasi bahwa dari tiga nama yang mengambil formulir, hanya dua yang resmi mengembalikan berkas pendaftaran, yakni Parawangsa dan Azis Nyampa. Sementara itu, Kepala Desa Campagaya yang sempat mengambil formulir tidak mengajukan pendaftaran hingga batas waktu berakhir.

“Benar, hingga batas akhir pendaftaran hanya dua calon yang resmi mendaftar, Pak Parawangsa dan Pak Azis,” kata Rusli Opa, Panitia Muscab sekaligus Kepala Desa Boddia, Senin (21/07/2025).

Rusli menambahkan, kedua berkas calon telah diverifikasi dan dinyatakan memenuhi seluruh persyaratan administratif. Penetapan resmi nama kandidat dijadwalkan akan diumumkan hari ini.

Muscab APDESI Takalar kali ini dipandang lebih dari sekadar ajang pemilihan ketua. Forum lima tahunan ini menjadi momen strategis dalam menentukan arah organisasi ke depan, khususnya dalam memperkuat peran kepala desa sebagai ujung tombak pembangunan di tingkat akar rumput.

“Ini bukan sekadar soal menang atau kalah. Ini tentang siapa yang mampu membawa APDESI menjadi kekuatan kolektif dan responsif dalam membangun desa-desa kita,” tegas Rusli.

Parawangsa dikenal sebagai figur tenang, berpengalaman, dan memiliki jaringan luas di kalangan kepala desa. Sementara Daeng Nyampa tampil dengan energi baru dan gagasan pembaruan yang menyasar penguatan solidaritas antar desa.

Kini, pertanyaan besar menggantung: Mampukah Daeng Nyampa menggoyang dominasi Parawangsa yang telah lebih dahulu unggul secara waktu dan pengalaman? Atau justru Parawangsa akan kembali memimpin tanpa hambatan berarti?

Yang jelas, pertarungan ini menjanjikan dinamika baru dalam tubuh APDESI Takalar, dengan harapan lahirnya kepemimpinan yang membawa angin segar bagi pemerintahan desa ke depan. (Tiro)

  • Bagikan