JAKARTA, BACAPESAN– Bank Indonesia (BI) dikabarkan bakal meluncurkan payment ID bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia pada Minggu, 17 Agustus mendatang. Sistem pembayaran ini merupakan bagian dari pengembangan yang tertuang dalam Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 20230.
Untuk diketahui, Payment ID adalah sebuah kode unik yang terdiri dari 9 karakter digunakan untuk mencatat setiap transaksi pembayaran dengan format menggabungkan NIK dan kode ID. Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Dudi Dermawan mengatakan peluncuran Payment ID yang akan dilakukan pada HUT RI mendatang adalah terkait dengan hasil eksperimentasi yang sudah dilakukan di seluruh pegawai BI dan penerimaan Bantuan Sosial (Bansos).
“Kemudian terkait dengan 17 Agustus, yang baru kita launching adalah hasil eksperimentasi payment ID yang sudah dilakukan di seluruh pegawai Bank Indonesia dan yang kedua adalah penerimaan bansos,” kata Dudi kepada wartawan dalam acara Editor Gathering Bank Indonesia, pada akhir pekan lalu.
Ke depan, jika Payment ID sudah diterapkan, Dudi mengatakan bahwa nantinya melalui kode unik itu transaksi keuangan seseorang bisa diketahui. Mulai dari neraca rumah tangga hingga kemampuan daya beli masyarakat.
“Yang benar-benar hidup di bawah garis kemungkinan itu berapa banyak. Itu yang nanti akan ter-expose ke publik. Jadi, tetap kerahasiaan atau data pribadi akan selalu terlalu terjaga,” pungkasnya.
Kendati begitu, saat dikonfirmasi langsung terkait rencana peluncuran Payment ID, Bank Indonesia meminta awak media untuk tetap menunggu perkembangan lebih lanjut. “Terkait Payment ID, kami akan update perkembangannya ya. Jadi ditunggu saja ya,” ujar Dudi dilansir dari JawaPos.com, Senin 21 Juli.
Sementara itu, mengutip BSPI 2030, pemanfaatan Payment ID setidaknya mencakup tiga fungsi. Pertama, sebagai kunci identifikasi untuk membentuk data profil pelaku sistem pembayaran. Lalu, Payment ID juga bermanfaat sebagai kunci otentikasi data dalam pemrosesan transaksi dan juga bermanfaat sebagai kunci unik dalam proses agregasi antara data profil individu dengan data transaksional yang granular.
Dalam pengembangannya, Payment ID akan dilakukan secara bertahap. Adapun tahapannya, pertama melalui pendekatan BI-led dengan target implementasi pada tahun 2027. Selanjutnya, pada milestone berikutnya, Payment ID akan dikembangkan melalui pendekatan integrated dengan target implementasi pada tahun 2029.
Penataan struktur industri akan diimplementasikan secara bertahap. Inisiatif ini diawali dengan perumusan kriteria teknologi, interkoneksi, kompetensi, manajemen risiko, dan infrastruktur teknologi (TIKMI) yang menjadi dasar dalam penataan kepesertaan, reklasifikasi aktivitas usaha, dan interlink bankfintech. Reformasi regulasi akan mulai dilakukan pada tahun 2025 yang kemudian diikuti oleh implementasi seluruh sub-inisiatif konsolidasi struktur industri. (JP)