JAKARTA, BACAPESAN– Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menyiapkan program AI Talent Factory sebagai upaya mencetak talenta digital baru guna mempercepat pembentukan ekosistem kecerdasan artifisial atau artificial intelligence (AI) nasional.
“Yang kita lakukan adalah memperkuat kolaborasi antarpemerintah, pelaku industri, universitas, komunitas-komunitas dalam rangka pendidikan digital talent di Indonesia,” kata Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Nezar menekankan pentingnya pembangunan sumber daya manusia unggul di bidang AI sebagai bagian dari agenda nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo.
Menurutnya langkah ini ditujukan untuk memperkuat infrastruktur digital dan juga pembangunan talenta digital sesuai dengan Asta Cita.
Nezar menjelaskan, saat ini tersedia 9,3 juta talenta digital di Indonesia, sedangkan kebutuhannya diproyeksikan mencapai 12 juta orang pada 2030.
Oleh karena itu, Kemkomdigi tengah memfinalisasi AI Talent Factory sebagai pusat pengembangan talenta digital berbasis riset dan industri untuk memenuhi defisit sekitar 3 juta talenta.
“Program AI Talent Factory ini diharapkan akan menjadi salah satu AI hub yang menghubungkan antara digital talent dengan industri, plus masalah-masalah yang bisa diselesaikan dengan adopsi AI di masing-masing sektor,” tuturnya.
Talenta yang dilatih melalui program ini akan diarahkan untuk terlibat langsung dalam proyek strategis nasional, mencakup sektor-sektor prioritas seperti kesehatan, pendidikan, layanan keuangan, hingga pertanian.
Dalam lima tahun terakhir, Kemkomdigi telah menjalankan Program Digital Talent Scholarship dan Digital Leadership Academy. Menurut Nezar, AI Talent Factory akan menjadi akselerator tahap lanjut dari seluruh inisiatif tersebut.
“Pemerintah sudah melakukan upskilling digital talent kita sejak lima tahun terakhir. Hari ini kami di Komdigi sedang bekerja cukup intens dan benar-benar dalam waktu tiga bulan ini bisa selesai prosesnya apa yang disebutkan sebagai AI Talent Factory,” jelasnya.
Menurutnya, pemenuhan kebutuhan talenta digital akan membawa dampak langsung pada pertumbuhan ekonomi digital nasional. Saat ini, Indonesia berkontribusi sebesar 40 persen terhadap ekonomi digital kawasan ASEAN.
“Kalau kebutuhan talenta digital itu tercapai, setidaknya kita bisa memanfaatkan penggunaan AI itu dan memberikan dampak secara ekonomi juga. Jangan lupa bahwa AI ini bagian dari ekosistem digital yang sedang didorong oleh pemerintah untuk tumbuh,” tegasnya.
Tak hanya pengembangan sumber daya manusia, Kemkomdigi juga tengah merancang kebijakan strategis untuk memperkuat ekosistem digital nasional, termasuk infrastruktur dan regulasi yang adaptif terhadap perkembangan AI.
“Pemerintah saat ini sedang menyiapkan Peta Jalan AI, lalu juga rencana kita akan mengusulkan pembuatan Peraturan Presiden untuk adopsi teknologi AI ini dalam kaitan pengembangan dan penggunaannya di berbagai sektor,” jelas Nezar. (AN)