JAKARTA, BACAPESAN– Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama Asosiasi Jaringan Beasiswa Indonesia meluncurkan Gerakan Sejuta Beasiswa untuk Indonesia di Jakarta, Kamis.
Menko PMK Pratikno dalam sambutannya pada acara itu menyampaikan peluncuran Gerakan Sejuta Beasiswa merupakan wujud kolaborasi dari pemerintah dan Asosiasi Jaringan Beasiswa untuk memastikan setiap anak Indonesia memiliki akses terhadap jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
“Kolaborasi ini sudah membantu kerja pemerintah meningkatkan akses sekaligus kualitas pendidikan anak-anak Indonesia, karena jangan sampai anak-anak yang punya talenta yang luar biasa tapi justru tidak terfasilitasi untuk melakukan studi lanjut,” ujar Menko Pratikno.
Seremoni peluncuran gerakan itu ditandai dengan penayangan video Gerakan Sejuta Beasiswa untuk Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama Dewan Kehormatan Asosiasi Jaringan Beasiswa Indonesia Tantowi Yahya menyampaikan Gerakan Sejuta Beasiswa juga merupakan ikhtiar untuk memastikan percepatan terwujudnya Indonesia Emas.
“Target nasional kita kan jelas, 2045 itu adalah tahun emas, di mana kita menjadi bangsa yang maju, bangsa yang sejahtera, dan fondasi utamanya adalah sumber daya manusia,” kata Tantowi Yahya.
Diketahui, Gerakan Satu Juta Beasiswa untuk Indonesia merupakan gerakan inisiatif kolaboratif nasional yang bertujuan menyediakan satu juta kesempatan beasiswa bagi masyarakat Indonesia dan memperluas akses pendidikan secara lebih inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Gerakan itu merupakan hasil kolaborasi berbagai lembaga beasiswa dari dalam dan luar negeri yang bertujuan meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu, berpotensi, dan berprestasi, baik prestasi akademik maupun non akademik.
Gerakan Satu Juta Beasiswa untuk Indonesia dirancang untuk menghimpun dan menyinergikan berbagai program beasiswa yang telah berjalan di Indonesia, serta mendorong terbentuknya inisiatif baru dari berbagai sektor.
Target utamanya adalah menciptakan ekosistem beasiswa nasional yang terbuka, terintegrasi, dan kolaboratif, guna menjangkau satu juta penerima manfaat hingga tahun 2045.
Gerakan ini akan dijalankan melalui penguatan sinergi antar-lembaga, pengembangan sistem informasi beasiswa berbasis digital, edukasi publik melalui kegiatan, seperti Pesta Beasiswa Rakyat Indonesia, serta mendorong kebijakan yang memperkuat sistem pendanaan pendidikan nasional.
Terkait mekanisme rekrutmen penerima beasiswa, Ketua Asosiasi Jaringan Beasiswa Indonesia Rina Fatimah menyampaikan pihaknya akan segera membahas hal-hal mendetail terkait hal itu. (AN)