JAKARTA, BACAPESAN– Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman tengah mengupayakan pengembangan hilirisasi produksi kelapa tanah air agar memiliki nilai ekonomi tinggi melalui kegiatan ekspor.
“Menindaklanjuti arahan Bapak Presiden terkait komoditas kelapa, kami akan mengimplementasikan program hilirisasi. Rapat koordinasi akan dilaksanakan pada malam ini (23/7) untuk membahas secara rinci,” kata Mentan Andi Amran Sulaiman di Kerinci Jambi, Rabu.
Ia mengatakan, saat ini pemerintah tengah memprioritaskan pengembangan komoditas kelapa melalui hilirisasi untuk menghasilkan produk bernilai jual tinggi.
Dengan hilirisasi cukup potensial diminati oleh negara tetangga, khususnya Singapura dan Malaysia. Tentu dengan mempertimbangkan potensi peningkatan nilai ekonomi hingga 100 kali lipat sehingga berdampak bagi masyarakat Jambi.
Sementara itu Gubernur Al Haris mengatakan hilirisasi kelapa menjadi harapan petani untuk mendongkrak pendapatan mereka.
Terkait potensi kelapa di Provinsi Jambi sangat besar, terutama di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) dan Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar). Dua wilayah itu merupakan sentra penghasil kelapa terbesar di Provinsi Jambi.
Menurut dia, negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia merupakan pangsa pasar strategis produk turunan kelapa.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi pada 2020, luasan perkebunan kelapa di Jambi mencapai 119 ribu hektare, dengan estimasi produksi komoditas tersebut mencapai 110 ribu ton per tahun.
“Tanjabtim dan Tanjabbar merupakan daerah penghasil kelapa, memiliki potensi pasar cukup besar dan diminati oleh negara tetangga kita,” katanya.
Dalam kegiatan kunjungan kerja di Kabupaten Kerinci, Mentan melakukan penanaman padi di Desa Tanjung Mudo, Kecamatan Sitinjau Laut, Kabupaten Kerinci, serta memberikan bantuan benih padi dan alat dan mesin pertanian (Alsintan) untuk kabupaten dan kota di Provinsi Jambi. (AN)