Menag Resmikan Gedung Laboratorium Terpadu IAIN Parepare

  • Bagikan

PAREPARE, BACAPESAN.COM – Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Prof Dr KH Nasaruddin Umar, meresmikan Gedung Laboratorium Terpadu Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, Jumat (25/7/2025).

Peresmian itu ditandai dengan pemotongan pita di halaman utama gedung berlantai lima tersebut. Hadir

Rektor IAIN Parepare Prof Dr Hannani, Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam (Pendis) Prof Dr HM Arskal Salim, Wali Kota Parepare H Tasming Hamid, Wakil Wali Kota H Hermanto, serta Ketua DPRD Parepare, Kaharuddin Kadir.

Lalu hadir pula sejumlah pejabat Kementerian Agama dari pusat, provinsi, dan daerah juga hadir dalam acara tersebut.

Gedung yang dibangun melalui program SBSN tahun anggaran 2024 dengan biaya Rp38 miliar ini dilengkapi 33 ruangan laboratorium untuk menunjang praktikum berbagai program studi. Usai prosesi pemotongan pita, Menteri Agama beserta rombongan meninjau langsung fasilitas laboratorium di lantai satu.

Rektor IAIN Parepare, Prof. Dr. Hannani, M.Ag., menyampaikan rasa syukur atas kehadiran fasilitas baru ini.

“Kami berharap laboratorium ini dimanfaatkan secara optimal oleh seluruh program studi. Kehadirannya menjadi sarana penting bagi pengembangan kompetensi mahasiswa secara praktis,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa pembangunan fasilitas pendidikan menjadi prioritas pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi keagamaan. “Laboratorium ini bukan hanya simbol kemajuan fisik, tetapi juga bukti keseriusan pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di perguruan tinggi Islam,” tambahnya.

Acara peresmian dirangkaikan dengan kuliah umum yang disampaikan langsung oleh Menteri Agama bertema “Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta dalam Pendidikan Tinggi: Integrasi Ilmu dan Kearifan Lokal”.

Dalam kuliahnya, Nasaruddin Umar menekankan pentingnya pendidikan berbasis cinta untuk membentuk generasi muda yang humanis, berempati, serta mencintai ilmu pengetahuan. Integrasi kearifan lokal juga dinilai penting untuk memperkuat identitas budaya di tengah arus globalisasi.

Kuliah umum tersebut dihadiri ribuan undangan dari civitas akademika IAIN Parepare, pegawai Kemenag, ormas, dan tokoh masyarakat. Antusiasme peserta terlihat dari penuhnya auditorium berkapasitas 1.500 kursi, bahkan sebagian peserta rela berdiri di bagian belakang ruangan.(*)

  • Bagikan

Exit mobile version