MAKASSAR, BACAPESAN – Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali mengukuhkan enam guru besar dari Fakultas Bahasa dan Sastra. Mereka berasal dari berbagai bidang keilmuan Bahasa dan Sastra Inggris serta Bahasa Indonesia dikukuhkan di Menara UNM, Jl AP Pettarani, Senin, 28 Juli.
Keenamnya mengangkat isu-isu kekinian dan mendalam tentang dinamika kebahasaan, pendidikan, hingga tantangan era kecerdasan buatan. Penelitian mereka mampu memecahkan isu pendidikan bahasa yang saat ini tengah berkembang di era modern.
Rektor UNM, Prof Karta Jayadi mengatakan jika pengukuhan enam guru besar ini tak hanya menjadi momen akademik semata, tapi juga menunjukkan komitmen UNM dalam menjawab tantangan dunia pendidikan di era modern.
“Setiap pidato ilmiah yang disampaikan para profesor tidak hanya bernilai teoritis, tapi juga relevan dengan persoalan nyata di masyarakat,” ucapnya.
Kata Prof Karta, pengukuhan guru besar Fakultas Bahasa dan Sastra tersebut menjadi wujud dari dedikasi panjang para akademisi yang tidak hanya meneliti dan mengajar, tapi juga menyumbangkan pemikiran kritis terhadap dinamika pendidikan dan bahasa di Indonesia.
“Ini adalah bentuk kontribusi nyata untuk bangsa. Selain itu, penggabungan pendekatan-pendekatan baru seperti autoetnografi, teori motivasi belajar, hingga literasi AI, mencerminkan bahwa pengembangan keilmuan bahasa di UNM tidak stagnan,” ucapnya.
Justru, para guru besar ini menjadi pelopor dalam memperkenalkan inovasi pedagogis dan metodologis yang lebih sesuai dengan zaman. (BK)