Harga Emas Turun Signifikan, BSI: Ini Peluang, Bukan Ancaman

  • Bagikan

MAKASSAR, BACAPESAN – Harga emas mengalami penurunan signifikan, dengan selisih mencapai Rp1,9 juta sejak 10 Juli 2025. Kondisi ini memicu kewaspadaan di kalangan masyarakat yang menjadikan emas sebagai instrumen investasi.

Selama 19 hari terakhir, tren harga emas terus mengalami penurunan. Bahkan, dalam lima hari berturut-turut, penurunan tercatat mencapai Rp64 ribu. Saat ini, harga pembelian kembali (buyback) emas berada di kisaran Rp1,75 juta per gram, atau turun sebesar Rp8 ribu per gram.

Namun, Bank Syariah Indonesia (BSI) menilai penurunan harga ini tidak selalu menjadi hal negatif. Sebaliknya, kondisi ini justru dapat dimanfaatkan sebagai peluang investasi, terutama bagi investor jangka panjang.

“Penurunan harga emas bisa menjadi peluang, bukan ancaman. Bagi masyarakat yang berinvestasi jangka panjang, kondisi seperti ini adalah momen yang tepat untuk menambah aset emas dengan harga lebih terjangkau,” ujar Micro & Pawning Business Development Senior Officer BSI Region Office Makassar, Sadly.

Sadly menegaskan bahwa masyarakat sebaiknya memandang emas sebagai investasi jangka panjang, bukan untuk keuntungan sesaat.

“Emas merupakan aset lindung nilai (safe haven). Dalam jangka panjang, nilai emas cenderung stabil, bahkan meningkat, terutama saat nilai uang tergerus inflasi,” jelasnya.

Untuk memudahkan masyarakat dalam berinvestasi, BSI menghadirkan layanan BSI Cicil Emas, sebuah produk yang memungkinkan masyarakat membeli emas secara cicilan tetap.

“Melalui produk BSI Cicil Emas, masyarakat bisa mulai berinvestasi emas dengan cara yang mudah dan terjangkau. Ini adalah pilihan tepat, apalagi di tengah fluktuasi harga seperti saat ini,” tandas Sadly. (Hikma)

  • Bagikan