PASANGKAYU, BACAPESAN – Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Dinas PUPR Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) berhasil menyelesaikan penanganan gangguan teknis pada Bendung Bantalaka di Kabupaten Pasangkayu.
Gangguan tersebut disebabkan oleh batang pohon besar yang tersangkut pada struktur pintu air, sehingga menghambat aliran irigasi menuju lahan pertanian masyarakat setempat.
Pemerintah Provinsi Sulbar di bawah kepemimpinan Gubernur Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga (SDK–JSM) telah menegaskan bahwa peningkatan dan pemeliharaan infrastruktur irigasi merupakan bagian penting dari strategi menuju swasembada pangan. Oleh karena itu, penanganan cepat di lapangan seperti yang dilakukan UPTD PSDA menjadi sangat vital dalam mendukung visi pembangunan daerah.
Penanganan gangguan dimulai sejak Sabtu, 25 Juli 2025, dengan peminjaman satu unit gergaji mesin kepada petugas pintu air di lokasi. Proses pembersihan dilakukan secara bertahap, dengan pemotongan batang pohon dan pengangkatan manual oleh petugas bersama warga. Gangguan akhirnya berhasil diatasi sepenuhnya pada Rabu (30/7/2025).
“Alhamdulillah, proses penanganan berjalan lancar. Kami mengapresiasi koordinasi cepat dari petugas lapangan serta dukungan masyarakat. Dengan ini, aliran irigasi di Bendung Bantalaka kembali normal,” ujar Adien, Kepala UPTD PSDA Dinas PUPR Sulbar.
Menurutnya, kejadian ini menunjukkan pentingnya respons cepat dan kolaborasi berbagai pihak dalam menjaga keberlanjutan fungsi infrastruktur irigasi, khususnya di wilayah yang bergantung pada pasokan air untuk pertanian.
Kasus seperti yang terjadi di Bendung Bantalaka mencerminkan tantangan nyata dalam sistem irigasi di Sulawesi Barat. Di sejumlah wilayah lain seperti Mamasa dan Polewali Mandar (Polman), beberapa saluran irigasi dilaporkan rusak dan tidak berfungsi, menyebabkan puluhan hektare sawah mengalami kekeringan. (Sudirman)