Angka Stunting di Torut Masih Tinggi, Hanya Turun 1,1 Persen

  • Bagikan

TORUT, BACAPESAN – Angka Stunting di Toraja Utara Masih Tinggi, Hanya Turun 1,1 PersenUpaya penurunan angka stunting di Toraja Utara dinilai belum menunjukkan hasil signifikan. Masih tinggi. Berdasarkan data terbaru, prevalensi stunting hanya turun 1,1 persen dalam setahun terakhir.

Hal itu disampaikan langsung Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong, saat membuka Rapat Koordinasi Pemerintah Kabupaten di Aula Hotel Bobatu Hera, Kecamatan Tallunglipu, Rantepao, Jumat (1/8/2025).

Kegiatan tersebut dihadiri seluruh camat, lurah, kepala lembang (desa), kepala dinas, pengurus PKK, hingga stakeholder lintas sektor.

Dalam sambutannya, Frederik menyebut penurunan angka stunting dari 34,1 persen pada 2023 menjadi 28,7 persen di 2024, lalu hanya menjadi 27,6 persen di 2025. Belum cukup menggembirakan.

“Penurunan ini tidak signifikan. Kurangnya kolaborasi hingga ke tingkat desa jadi salah satu penyebabnya,” tegasnya.

Frederik mengingatkan bahwa penanganan stunting bukan semata tanggung jawab Dinas Kesehatan atau DP3AP2KB Toraja Utara, melainkan seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat.

Ia pun menyatakan kesiapannya menjadi orang tua asuh bagi anak-anak stunting di wilayahnya.

“Kalau ada dua atau tiga anak, saya siap dampingi. ASN dan seluruh pemangku kepentingan juga harus ambil bagian, baik bantuan materi maupun nonmateri,” ujarnya.

Data Terbaru: 2.272 Kasus
Berdasarkan catatan DP3AP2KB dan data EPPGBM-SKI, jumlah anak stunting di Toraja Utara per Februari 2025 tercatat 2.272 kasus.

Kecamatan dengan jumlah kasus tertinggi di antaranya: Sadan 218 kasus, Buntupepasan 205 kasus, dan Sopai 178 kasus. (AR)

  • Bagikan