BPS: Secara Tahunan, Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,12 Persen Triwulan II 2025

  • Bagikan

JAKARTA, BACAPESAN– Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2025 tumbuh sebesar 5,12 persen secara tahunan (yoy) ditopang terutama oleh konsumsi rumah tangga dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB).

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, mengatakan konsumsi rumah tangga menyumbang kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yakni sebesar 54,25 persen.

Sektor itu juga menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi dengan andil sebesar 2,64 persen dari total 5,12 persen pertumbuhan ekonomi nasional.

“Konsumsi rumah tangga terus tumbuh seiring meningkatnya belanja kebutuhan primer dan mobilitas masyarakat. Kebutuhan bahan makanan dan makanan jadi meningkat karena aktivitas pariwisata selama periode libur hari besar keagamaan dan libur sekolah,” ujar Edy.

Ia mengatakan momen-momen seperti Idul Fitri, Waisak, Kenaikan Isa Almasih, Idul Adha, hingga libur sekolah mendorong peningkatan konsumsi untuk transportasi dan restoran.

Selain konsumsi rumah tangga, PMTB menyumbang pertumbuhan sebesar 2,06 persen dengan kontribusi terhadap PDB mencapai 27,83 persen.

Pertumbuhan PMTB tersebut tercatat 6,99 persen yoy, didukung oleh aktivitas investasi yang masih menggeliat, terutama di sektor konstruksi. Sedangkan, konsumsi pemerintah tercatat menyumbang 0,22 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Dari sisi pertumbuhan, komponen ekspor dan impor mencatatkan pertumbuhan paling tinggi, masing-masing sebesar 10,67 persen dan 11,65 persen. Ekspor tumbuh seiring meningkatnya pengiriman nonmigas dan tingginya kunjungan wisatawan mancanegara, sementara impor didorong oleh naiknya permintaan barang modal serta bahan baku dan penolong, baik dari sisi nilai maupun volume.

Lebih lanjut, Edy mengatakan jika berdasarkan lapangan usaha, industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi terbesar dengan kontribusi 1,13 persen, diikuti oleh perdagangan (0,70 persen), informasi dan komunikasi (0,53 persen), serta konstruksi (0,47 persen).

Secara struktur, lima sektor dengan porsi terbesar terhadap PDB nasional adalah industri pengolahan (18,67 persen), pertanian (13,83 persen), perdagangan (13,02 persen), konstruksi (9,48 persen) dan pertambangan (8,59 persen).

Sementara itu, lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi tercatat pada jasa lainnya (11,31 persen), jasa perusahaan (9,31 persen), serta transportasi dan pergudangan (8,52 persen) yang mencerminkan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat.

Dari sisi spasial, pertumbuhan ekonomi di triwulan II 2025 masih didominasi oleh provinsi-provinsi di Pulau Jawa, dengan kontribusi sebesar 56,94 persen terhadap total PDB nasional. Kawasan tersebut mencatat pertumbuhan sebesar 5,24 persen (yoy), menandai perannya sebagai pusat kegiatan ekonomi nasional.

Adapun ekonomi Indonesia berdasarkan PDB atas dasar harga berlaku (ADHB) pada triwulan II 2025 mencapai Rp5,95 kuadriliun, sedangkan atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp3,39 kuadriliun. Bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq), ekonomi Indonesia tumbuh 4,04 persen.

“Sehingga pertumbuhan Indonesia pada kuartal II 2025 bila dibandingkan dengan kuartal II 2024 atau secara ‘yoy’ tumbuh sebesar 5,12 persen. Bila dibandingkan dengan kuartal I 2025 atau secara ‘quarter-to-quarter’ tumbuh sebesar 4,04 persen,” kata Edy. (AN)

  • Bagikan