PANGKEP, BACAPESAN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangkep menyatakan optimisme untuk mempertahankan Piagam Adipura 2025 sekaligus menargetkan meraih Piala Adipura. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pangkep, Akbar Yunus, usai menghadiri rapat nasional bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala BPLH di Jakarta, Senin (4/8/2025).
“Insya Allah, Pangkep optimis mempertahankan Piagam Adipura pada 2025 ini,” ujar Akbar.
Dalam rapat yang dihadiri oleh Gubernur serta Bupati/Wali Kota se-Indonesia tersebut, Akbar juga mengungkapkan rencana kunjungan Menteri Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol Nurofiq, ke Kabupaten Pangkep.
“Saya tadi sempat bertemu langsung dengan beliau, dan beliau berencana menjadwalkan ulang kunjungan ke Pangkep untuk meninjau langsung pabrik pengolahan sampah RDF dan TPA kita,” jelasnya.
Lebih lanjut, Akbar menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya ingin mempertahankan Piagam Adipura, tetapi juga siap bersaing untuk meraih Piala Adipura 2025.
“Piala Adipura sangat mungkin diraih, apalagi kita memiliki Tempat Pengolahan Sampah RDF di Desa Padang Lampe, yang kini menjadi lokus TPST rujukan di kawasan timur Indonesia,” tambahnya.
Akbar juga menjelaskan bahwa berdasarkan arahan dari Menteri Lingkungan Hidup, penilaian Adipura 2025 dibagi dalam empat klaster, yakni: Adipura Kencana, Adipura, Piagam Adipura, Penilaian Kabupaten/Kota Kotor.
“Alhamdulillah, Kabupaten Pangkep tidak masuk dalam kategori Kabupaten/Kota Kotor, karena kita telah memiliki TPA resmi dengan sistem sanitary landfill, bukan open dumping,” tegas Akbar, yang juga merupakan mantan Kabag Pembangunan Setda Pangkep.
Sementara itu, Kementerian Lingkungan Hidup telah merilis daftar kabupaten/kota yang masuk kategori kotor di Indonesia. Tercatat 134 daerah, termasuk dua kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, masuk dalam daftar tersebut. (Atho)
