YESMa Gelar Forum Media, Dorong Tator Ramah Disabilitas

  • Bagikan

TANA TORAJA, BACAPESAN — Salah satu lembaga yang aktif menyuarakan program inklusi dan pembelaan hak disabilitas di Tana Toraja, Yayasan Eran Sangbure Mayang (YESMa), kembali menggelar diskusi bertajuk “Mengubah Lewat Berita: Tana Toraja yang Inklusif dan Ramah Disabilitas”. Kegiatan ini berlangsung di Café Ayam Penyet, Makale, pada Senin, 4 Agustus 2025.

Forum ini bertujuan mendorong keterlibatan media dalam mengangkat isu-isu sosial, khususnya yang menyangkut perempuan, anak, dan penyandang disabilitas, agar semakin mendapat perhatian dari pemerintah dan pemangku kebijakan.
Media sebagai Mitra Strategis Program Inklusi

Program Officer YESMa, Lenynda Tondok, dalam pemaparannya menegaskan bahwa kegiatan ini diadakan untuk menguatkan peran media dalam menyampaikan informasi yang berpihak kepada kelompok-kelompok termarjinalkan.

“Tujuan kami adalah agar media turut menjadi saluran informasi yang dapat mendorong kebijakan yang lebih adil bagi perempuan, anak, dan penyandang disabilitas. Media memiliki kekuatan besar dalam membentuk opini publik dan memengaruhi arah kebijakan,” ujar Lenynda.

Ia menjelaskan bahwa selama ini YESMa aktif mendorong berbagai isu inklusi, dan selalu melibatkan media sebagai mitra strategis dalam kampanye maupun advokasi.

“Sebenarnya kegiatan ini direncanakan sejak awal periode pemerintahan bupati saat ini, namun karena adanya penyusunan ulang program, baru bisa dilaksanakan hari ini,” jelasnya.

Lenynda juga mengingatkan pentingnya pedoman etika dalam pemberitaan, khususnya dalam kasus yang melibatkan anak, perempuan, dan disabilitas. Ia menyinggung Pedoman Pemberitaan Ramah Anak (PPRA) yang harus menjadi rujukan wartawan dalam menulis berita.

“Dalam pemberitaan tentang anak, jangan menampilkan data pribadi. Fokuslah pada dampak psikologis atau sosialnya, bukan sekadar kronologi kejadian. Hindari mengeksplorasi hal-hal di luar kapasitas anak, dan jaga martabat mereka,” tegasnya.

Lenynda berharap, forum ini dapat memperkuat sinergi antara YESMa dan insan pers dalam mendorong terwujudnya Tana Toraja sebagai wilayah yang inklusif, adil, dan ramah terhadap kelompok rentan.

“Kami berharap media terus menjadi mitra kami dalam menyuarakan hak-hak kelompok yang selama ini sering terpinggirkan. Inklusi bukan sekadar jargon, tapi harus menjadi prinsip dalam setiap kebijakan dan pemberitaan,” tutupnya. (Cherly)

  • Bagikan