JAKARTA, BACAPESAN– Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa penyaluran bantuan sosial (bansos) ke depan akan diarahkan melalui sistem digital, termasuk dalam proses pengajuan dan seleksi penerima manfaat.
“kedepan kita mengajak masyarakat aktif juga dalam rangka penyaluran bansos ini. Itu dengan menggunakan teknologi,” ujar pria yang akrab disapa Gus Ipul itu di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.
Gus Ipul menjelaskan mekanisme digital ini memungkinkan masyarakat untuk mengajukan permohonan secara terbuka.
Namun, kelayakan penerima akan ditentukan oleh sistem berbasis data. Nantinya, sistem tersebut juga akan memberikan penjelasan terkait alasan seseorang menerima atau tidak menerima bansos.
“Jadi kalau ada orang yang ingin, saya ingin siapapun boleh mengajukan nanti ke depan itu untuk mendapatkan bansos. Tapi yang akan menyeleksi adalah sistem. Kemudian nanti akan ada penjelasan kenapa mereka menerima bansos, kenapa mereka tidak menerima bansos,” ucap dia.
“Itu nanti akan kita lakukan atau paling enggak yang akan kita terapkan dengan digitalisasi penyaluran bansos itu ke sana arahnya,” imbuhnya.
Gus Ipul juga menyampaikan Kementerian Sosial melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penerima manfaat bansos secara berkala setiap lima tahun, termasuk untuk kelompok usia produktif, penyandang disabilitas, dan lanjut usia.
Evaluasi itu bertujuan untuk mengidentifikasi penerima yang telah mengalami peningkatan kesejahteraan serta menentukan siapa saja yang masih perlu pendampingan.
“Jadi pada dasarnya semua dievaluasi, siapa yang sudah naik kelas menjadi keluarga atau penerima manfaat yang lebih berdaya, mana yang belum dan mana yang kita perlu kawal,” ujarnya.
Gus Ipul mengatakan upaya tersebut dilakukan untuk mendorong kesadaran bahwa bansos bersifat sementara. Pihaknya ingin agar penerima manfaat memiliki semangat untuk berdaya dan mandiri secara ekonomi.
“Yang jelas kita ingin mengajak para penerima manfaat itu menyadari bahwa sesungguhnya bansos itu sementara. Yang selamanya itu adalah berdaya. Berdaya itu yang selamanya. Semangat itu yang sebenarnya kita inginkan,” kata dia.
Saat ini, lanjut dia, pemerintah sedang mempelajari data keluarga penerima bansos yang pernah tercatat dalam program Kementerian Sosial. Prioritas diberikan kepada keluarga dalam kategori desil satu, disusul oleh desil dua hingga empat.
Sementara keluarga pada desil lima ke atas akan diarahkan untuk mengikuti program pemberdayaan.
“Kelima ke atas, ini masih sedang kita pelajari, tapi hasil koordinasi dengan Menko PM (Pemberdayaan Masyarakat) sudah tidak perlu lagi mendapatkan bansos. Lima ke atas itu, seyogyanya sudah programnya pemberdayaan,” pungkasnya. (AN)