MAKASSAR, BACAPESAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh pembangunan Stadion Sudiang milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, khususnya dalam penyediaan dan pengaturan akses jalan menuju lokasi stadion.
Dukungan ini ditegaskan langsung Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, saat menerima audiensi dari Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Strategis Sulawesi Selatan, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Rabu (6/8) di Kantor Balai Kota Makassar.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Satuan Kerja, Iwan, menjelaskan bahwa pembangunan Stadion Sudiang oleh Pemprov Sulsel, membutuhkan dukungan lintas sektor, khususnya dalam pengembangan infrastruktur pendukung seperti akses jalan masuk-keluar stadion.
Saat ini, akses utama menuju stadion hanya tersedia satu jalur, sehingga berisiko menimbulkan penumpukan kendaraan saat pertandingan berlangsung.
“Kami berharap bisa ada empat akses jalan menuju Stadion Sudiang agar sirkulasi pengunjung lebih lancar. Alhamdulillah, Pak Wali sangat welcome dan siap berkomitmen membantu membantu pengaturan akses tersebut,” ujar Iwan.
Menurutnya, pembangunan stadion sudiang ini telah mendapat alokasi anggaran dari Kementerian PUPR sebesar Rp649 miliar.
“Anggaran tersebut difokuskan untuk pembangunan struktur utama stadion, sementara sarana pendukung seperti akses jalan, area parkir, dan plaza masih memerlukan kolaborasi dengan pemerintah daerah,” tuturnya.
Sementara itu, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyambut baik rencana pembangunan tersebut. Ia menyatakan Pemkot Makassar siap memberikan dukungan, namun menegaskan perlunya informasi lebih detail terkait desain dan tahapan pelaksanaan proyek.
“Kami belum pernah menerima desain utuh stadion, termasuk layout akses masuk dan keluar. Tentu kami ingin melihat secara tepat,” ujarnya.
“Sesuai kewenangan kami, apa yang akan kami bantu. Apalagi lokasi proyek ini sangat strategis dan sebagian aksesnya, dengan wilayah Kota Makassar,” tambah Munafri.
Ia juga menuturkan, persoalan koordinasi dengan wilayah sekitar, termasuk Kabupaten Maros yang letaknya berdampingan langsung di sisi belakang proyek.
Munafri mengingatkan pentingnya sinkronisasi batas wilayah dan potensi intervensi lintas daerah dalam pembangunan tersebut. (AR)