JAKARTA, BACAPESAN– Mentor KOMPAG GoFood dan pemilik usaha 2080 Burger asal Bali Heru Dwi Soesilo menyatakan bahwa ayam menjadi salah satu menu kuliner yang paling diminati masyarakat dalam aplikasi layanan digital.
“Untuk teman-teman yang paling cepat bergerak, biasanya mereka yang menjual kategori ayam, ayam, nasi itu yang terkuat,” kata Heru dalam temu media di Jakarta, Jumat.
Heru mengatakan menu ayam biasanya disusun menjadi paket bersama nasi dan diolah seperti ayam geprek, digoreng ataupun bakar.
Di Bali, ayam dipadukan dengan lalapan menjadi Nasi Tempong. Nasi uduk dan ayam justru lebih jarang terlihat di wilayah itu.
Selain itu, Heru juga menyoroti kalau saat ini permintaan akan cheese cake sedang berkembang dengan pesat di tengah masyarakat.
Sementara itu, Mentor KOMPAG dan pemilik Toko Kami asal Pontianak, Yudistira O.G Nusantara menyoroti bahwa kopi menjadi salah satu menu yang paling digemari oleh masyarakat.
“Masyarakat Indonesia kalau belum makan nasi, dianggap belum makan gitu ya, jadi memang nasi-nasian, lalu kopi, itu juga salah satu yang bisa cepat berkembang juga,” ujar Yudistira.
Perkembangan industri kopi semakin cepat dengan adanya tren menjalankan gaya hidup sehat, terutama bagi anak-anak muda. Jika dulu kopi susu lebih digemari, kini orang-orang cenderung lebih mencari ice Americano untuk menemani aktivitasnya.
Menanggapi hal itu, Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM Riza Adha Damanik mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional yang trennya makin baik, tidak terlepas dari adanya peran dan dukungan UMKM yang tangguh dan kuat.
Riza menekankan UMKM di masa kini sudah pintar beradaptasi, terutama terhadap pesatnya digitalisasi. Oleh karenanya, pemerintah terus memberikan pendampingan dan membuka peluang besar untuk berkolaborasi bersama swasta untuk meningkatkan kualitas produk dan pendapatan UMKM.
“Kami tentu ingin terus memperkuat kluster-kluster usaha yang semacam ini, sehingga UMKM kita bisa berusaha dalam skala ekonomi,” ujarnya.
Pemerintah, katanya, saat ini sedang berfokus pada tiga hal yakni pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi, penguatan permodalan dan pembiayaan melalui skema seperti KUR dan UMi untuk mendukung pertumbuhan usaha, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia dan produk melalui pelatihan, inovasi, dan sertifikasi agar UMKM mampu bersaing baik di pasar domestik maupun global.
“Bagaimana meningkatkan produktivitas yang sudah ada, sehingga nantinya ruang digital kita itu betul-betul produktif. Tidak diisi oleh mereka yang sekadar ikut-ikutan, tapi betul-betul bisa menjadi, menjamin, memastikan kesejahteraannya, produktivitasnya semakin baik,” ucap Riza. (AN)