JAKARTA, BACAPESAN- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie menyebut Peru mengharapkan Indonesia bisa menjadi pusat sertifikasi dan penghubung atau hub bagi industri halal Amerika Latin, khususnya Peru agar dapat menjangkau pasar Asia.
“Mereka menginginkan Indonesia menjadi pusat untuk mensertifikasi produk halal dan mensosialisasikannya,” ujar Anindya di Jakarta, Senin.
Anindya menyampaikan, Presiden Peru Dina Boluarte telah meminta kepada Indonesia untuk bisa memberikan sertifikat halal. Peru disebut akan mengirimkan berbagai produk untuk bisa mendapat sertifikat halal dan proses sosialisasinya.
Menurut Anindya, Kadin memiliki peran yang cukup besar dan strategis untuk mewujudkan keinginan Peru tersebut.
Ia mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), baik dari sisi sertifikasi, pelatihan hingga kerja sama.
“Jadi mereka banyak produk yang mau dikirim untuk sertifikasi halal. Kita bisa menjadi hub untuk industri halal Latin Amerika ke ASEAN,” katanya.
Selain itu, lanjut Anindya, Indonesia dan Peru juga membahas terkait kerja sama di bidang perikanan, khususnya aquakultur atau budi daya perikanan yang menjadi keunggulan negara tersebut.
Ia berharap, Indonesia dan Peru dapat bertukar teknologi dalam pengembangan budi daya perikanan, sehingga industri perikanan nasional semakin maju.
“Jadi ini tanda bahwa memang Kadin dan pemerintah selalu bersama-sama memastikan, bukan saja diplomasinya jalan, tapi implementasinya juga bergerak,” imbuh Anindya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat hubungan kerja sama dengan Peru, seiring peringatan 50 tahun terjalinnya hubungan diplomatik kedua negara pada tahun ini.
Dalam sambutannya di Ruang Oval, Istana Merdeka, Jakarta, Senin, Presiden Prabowo menyebut kehadiran Presiden Republik Peru, Dina Ercilia Boluarte Zegarra, di Istana Merdeka, Jakarta itu menandai momentum penting hubungan diplomatik antara Indonesia dan Peru yang akan diperingati, Selasa (12/8).
Dalam sambutan pada agenda jamuan makan siang kerja (working lunch), Presiden Prabowo mengatakan bahwa pertemuan ini adalah kali kedua bagi kedua kepala negara dalam setahun terakhir. (AN)