Anak Dokter yang Tak Gengsi Jualan Sosis

  • Bagikan

MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Suatu sore di wilayah Timur Makassar, seorang remaja perempuan berdiri tegap di tengah gerobak kecil yang berada di salah satu kompleks perumahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar.

Remaja tersebut bernama Sofi Kaisah, 15 tahun. Sembari menunggu sosis bakar jualannya matang, dia juga sibuk meracik minuman untuk dijajakan pada anak-anak yang mampir ke kedainya untuk belanja.

Rakyat Sulsel menghampiri sambil mengajak ngobrol. Dengan ramah dan sopan, Sofi menyapa dan mengawali obrolan.

Bisnis jajanan kekiniannya itu disebut baru dirintis awal tahun 2021 lalu. Sekitar setahun pandemi Covid-19 dirinya tinggal di rumah. Aktivitas sekolahnya dialihkan ke daring.

Adanya waktu luang itu yang kemudian dimanfaatkan untuk mencari tambahan uang jajan.

“Sejak Covid-19 tahun 2020, waktunya lebih banyak di rumah. Jarang lagi ke sekolah, karena belajar online terus. Baru beberapa bulan ini ke sekolah, cuman tidak selalu ji karena masih dibatasi,” kata Sofi.

Bisnis yang lagi booming ini disebut dirintis dengan modal nekad. Sofi mengaku tak punya pengalaman sama sekali untuk meracik minuman seperti yang ia jual saat ini. Hanya saja, kegemarannya pada bidang masak-memasak jadi spirit untuk memulai usahanya yang diberi nama “Kedai Teras”.

“Saya belajar dari YouTube selama tinggal di rumah dan alhamdulliah bisa. Kebetulan juga teras rumah kosong, jadi saya manfaatkan untuk jualan,” ujarnya.

Meski tak begitu banyak pelanggannya, tapi, kata Sofi, itu sudah sepadan sebab lokasinya yang berada di dalam kompleks.

“Alhamdulillah ada-ada hasilnya. Tetap bersyukur dan jalani. Apalagi ini baru saya mulai,” sebutnya.

Remaja kelahiran 8 September 2007 ini secara ekonomi bisa dikata mencukupi, namun menurutnya, hasil keringat sendiri lebih nikmat daripada pemberian orang tua. Sofi tak gengsi menjual meskipun kedua orang tuanya memiliki pekerjaan yang cukup baik.

Ayahnya merupakan dokter spesialis yang bekerja di salah satu rumah sakit di Luwu Timur (Lutim), sementaranya ibunya merupakan dosen di salah satu universitas di Makassar.

“Belajar cari uang sendiri. Kan pada akhirnya juga nanti kalau sudah besar kita sendiri yang cari uang. Saya mulai memang mi,” celetuk Sofi.

Meski sibuk menjual, Sofi sendiri juga merupakan siswi berprestasi baik di bidang akademik maupun di lingkungan organisasi. Ia merupakan Ketua Palang Merah Remaja (PMR) di sekolahnya.

Termasuk juga atlet Taekwondo. Di akhir tahun 2021 lalu ia sempat menyabet juara tiga pertandingan Taekwondo se Sulsel yang diadakan di Gedung Olahraga (Gor) Sudiang.

“Jadi bagi waktu saja, Kalau saya lagi latihan atau ada kegiatan di sekolah. Saya tutup dulu ini kedai,” ujarnya.

Remaja yang bercita-cita ingin jadi dokter ini berpesan untuk remaja lainnya agar tetap produktif di masa pandemi dan tidak bergantung pada orang tua.

“Pesannya untuk teman-teman di luar. Kalau bisa melakukan sesuatu maka mulailah dari sekarang. Kita tidak tahu masa depan itu seperti apa, tapi kalau berusaha insyaallah ada jalan,” imbuh dia. (*)

  • Bagikan