Anak Tentara di Kampus Merah

  • Bagikan

MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Profesor Jamaluddin Jompa akan memimpin Universitas Hasanuddin empat tahun ke depan. Dekan Sekolah Pascasarjana Unhas itu unggul dalam pemilihan rektor dengan perolehan 11 suara.

Jamaluddin mengalahkan dua rivalnya; Profesor Budu yang meraih 9 suara dan Profesor Farida Patittingi yang hanya mendapatkan 5 suara.

Sebanyak 25 pemilik suara dari Majelis Wali Amanah (MWA), Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Ikatan Alumni Unhas, unsur dosen, tenaga kependidikan, dan perwakilan mahasiswa.

Jamaluddin mengaku bersyukur diberikan amanah sebagai rektor. Menurut dia, seluruh tahapan mulai dari penjaringan hingga pemilihan dilalui dengan baik.

“Ini bukan hanya usaha, tapi juga anugerah dari Allah swt,” imbuh dia.

Awalnya, kata Jamaluddin, dia tidak pernah menyangka akan memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan itu. Selain tidak yakin terpilih, anak tentara ini juga mengaku tidak percay diri.

“Dari awal saya pernah bilang kepada teman-teman bahwa saya lebih siap tidak menang, sehingga saya mempersiapkan diri untuk tidak menang,” kata Jamaluddin.

Guru besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan itu mengatakan, kemenangan dirinya adalah kemangan sivitas akademika Unhas. Itu sebabnya, dia mengaku berjanji akan mulai bekerja dan menjalankan amanah setelah dilantik April nanti.

Pria kelahiran Takalar 8 Maret 1967 ini mengaku akan merangkut dan mengakomodasi ide-ode para pesaingnya dalam pemilihan rektor. Dalam penutup sambutannya, Jamaluddin menyatakan bahwa rivalnya merupakan berteman yang akan diajak untuk bekerja sama demi kemajuan Kampus Merah itu.

“Saya menengaskan akan mengajak dua calon lain untuk ikut membantu,” imbuh dia.

Dia menambahkan, langkah pertama yang akan dilakukan ke adalah mempersiapkan diri untuk proses pelantikan dan menyusun struktur pimpinan kampus

“Tidak ada langkah prioritas, karena itu paralel. Tentu memastikan Unhas jalan sesuai tupoksinya, karena dalam proses ini bukan hanya rektor yang jalan, tapi juga fakultas-fakultas dan struktur yang ada,” ujar dia.

Ketua Ikatan Alumni (IKA) Unhas Muhammad Jusuf Kalla menilai proses pemilihan Rektor Unhas berlangsung demokratis. “Ini pemilihan yang sangat demokratis,” sebut JK, yang juga salah seorang anggota Majelis Wali Amanat (MWA) Unhas itu.

Dengan terpilihnya rektor Unhas yang baru, JK berharap agar bersatu untuk memajukan nama Unhas ditingkat nasional. “Tentu saja yang kita harapkan adalah kemajuan,” ujar JK lagi.

Di sisi lain, kata JK, Unhas saat ini sudah sangat maju. Bahkan sudah mengalahkan beberapa kampus di Pulau Jawa. “Unhas saat ini di posisi nomor lima terbaik. Itu di Jawa sudah banyak yang dikalahkan,” kata mantan Wakil Presiden RI tersebut.

JK menegaskan bahwa salah satu keberhasilan universitas dapat dilihat dari alumninya. “Saya setuju bahwa nilai universitas itu dari alumninya, tanpa alumni yang baik, kampus tak berarti,” tuturnya.

Ketua Majelis Wali Amanah (MWA) Unhas, Syafruddin merasa bersyukur karena proses pemikihan Rektor Unhas berjalan efektif dan efesien.

“Alhamdulillah proses pilrek sampai ada hasil, berjalan lancar sehingga selesai. Bahkan tak ada kendala. Hasilnya sangat demokratis dan membahagiakan,” kata Syafruddin.

Dia menegaskan bahwa proses pilrek yang berjalan sejak awal hingga akhir penentuan satu nama. Murni secara demokratis tanpa ada intervensi dari pihak manapun.

Dikatakan, pemilik hak suara berasal dari perwakilan Menteri maupun MWA memilih sesuai hati nurani sehingga tak ada kesan ada pemaksaan atau tekanan pihak lain.

“Tidak ada intervensi pihak manapun. Kami menentukan pilihan sesuai hati nurani,” jelas mantan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia ini.

Dia menilai bahwa proses berjalan sesuai mekanisme. Selain itu dikatakan bahwa tiga calon benar-benar menerima hasil tanpa protes.

“Tentu 3 calon yang kalah menerima hasil dari memproses yang berjalan. Kami berharap, ke kepan kita berjuang, bukan atas nama orang atau kelompok manapun, tapi lembaga Unhas yang kita cintai,” imbuh dia.

Calon Rektor terpilih akan dilantik pada tanggal 28 April 2022. Syafurddin mengatakan Unhas harus menjadi kelas workout university. Tantangan banyak seperti masalah riset, masalah interpreuner, apalagi masalah global yaitu pandemi tentu akan menjadi tatanan dunia baru.

Masalah lain, kata dia, harus dijawab Jamaluddin berkaitan dengan persaingan talenta SDM yang bisa dihasilkan Unhas akan menghadapi persaingan berat di dunia global.

“Kami tidak hanya berbicara Unhas saja, tapi bicara Indonesia secara luas,” ujar dia.

Adapun Profesor Farida memberi selamat kepada rektor terpilih. Dia mengatakan, proses pemilihan berjalan demokratis.

“Kami sudah komitmen, siapapun yang terpilih akan saling mendukung,” ujar Dekan Fakultas Hukum itu.

Sedangkan Profesor Budu berharap semua visi dan misi calon rektor patut diakomodasi demi kemajuan Unhas. “Visi misi kami demi Unhas ke depan,” singkat Dekan Fakultas Kedokteran itu.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unhas, Imam Mobilingo mengaku ada enam permintaan mahasiswa terhadap rektor terpilih. Meningkatkan kualitas pengelolaan Universitas Hasanuddin sebagaimana prinsip Good University Goverance (GUG).

“Sehingga sumber dana yang diperoleh dari Non-APBN khususnya uang kuliah tunggal dapat semaksimal mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan mahasiswa,” ujar dia.

Dia juga meminta, rektor baru menjamin kebebasan akademik dan kebebasan berpendapat di lingkungan kampus dan mendukung segala upaya yang berkaitan dengan pencegahan dan penanganan kekerasan di Unhas.

Aspirasi lainnya yakni rektor baru diminta untuk mendukung kegiatan mahasiswa dalam mewujudkan peran dan fungsi mahasiswa sebagai agen perubahan, kontrol sosial dan kekuatan moral.

“Kami juga meminta ke depan ada peningkatan jumlah penerimaan mahasiswa baru melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN,” ujar Imam. (*)

  • Bagikan