Enam Warga Kab Tangerang Meninggal Dunia Karena Covid-19, Satgas: Rata-rata Yang Baru Sekali Vaksin

  • Bagikan

TANGERANG, BACAPESAN.COM – Dalam kurun waktu dua bulan enam warga Kabupaten Tangerang, Banten, dilaporkan meninggal dunia usai terkonfirmasi positif Covid-19.

Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi mengatakan, sejak Januari 2022 sudah ada enam warga Kabupaten Tangerang yang meninggal dunia karena Covid-19.

Mereka yang meninggal dunia, kata Hendra, didominasi oleh kelompok lanjut usia (lansia) dengan riwayat komorbid atau penyakit penyerta.

“Sejak Januari sudah 6 orang yang meninggal, rata-rata lansia usia 45 sampai 60 tahun, tapi yang terbaru itu 2 orang mereka pralansia,” ucapnya, Rabu 17 Februari 2022.

Disebutkan Hendra, enam warga Kabupaten Tangerang yang meninggal dunia karena Covid-19 tersebut salah satunya berasal dari Kecamatan Rajeg.

Selain memiliki komorbid, beberapa pasien meninggal dunia tersebut diketahui baru satu kali disuntik vaksin.

“Rata-rata yang meninggal ini baru sekali vaksin ditambah punya komorbid jadi nggak tertolong nyawanya,” ujarnya

Mereka yang meninggal dunia saat ini sudah dimakamkan dengan standar protokol kesehatan baik di pemakaman umum ataupun di pemakaman khusus Covid-19 TPU Buni Ayu.

“Sebagian ada yang dimakamkan di TPU khusus Covid-19 milik Pemkab Tangerang di TPU Buni Ayu,” imbuhnya

Sementara untuk kasus harian, Hendra menyebut, saat ini kasus aktif Covid-19 di wilayah Kabupaten Tangerang sudah mencapai 11.088 kasus.

Mereka yang terkonfirmasi positif, kata dia, saat ini sedang diisolasi baik secara itu isolasi mandiri ataupun di hotel isolasi terpadu Yasmin dan rumah sakit.

“Tinggi banget sekarang, makanya khusus di Yasmin kita tambah lagi bed nya jadi 400, kalau pasiennya sudah ada sekitar 300 orang, sudah hampir 70 persen yang isolasi di sana (Yasmin),” tuturnya

Hendra menambahkan, saat ini pihaknya tengah memperketat kembali aturan protokol kesehatan di masyarakat.

Selain itu, Satgas Covid-19 Kabupaten Tangerang juga semakin gencar melakukan deteksi dini 3T (testing, tracing treatment) sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran korona.

“Jika ditemukan ada yang positif langsung di isolasi, kita nggak mikir itu Omicron atau bukan, yang positif langsung kita isolasi,” tandasnya. (fin/*)

  • Bagikan