Ulama Deklarasi Sandiaga

  • Bagikan

MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Kandidat bakal calon presiden terus melakukan penetrasi politik di Sulawesi Selatan. Kali ini, Sandiaga Salahuddin Uno mendapat dukungan dari kalangan ulama, habaib, dan pemuda di daerah ini untuk bertarung pada Pemilihan Presiden 2024.

Ratusan ulama, habaib, dan pemuda dari Pemuda Islam Indonesia (PII) Sulawesi Selatan yang tergabung dalam Ijtima Ulama mendeklarasikan dukungan kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu di Hotel Claro, Makassar, Selasa (22/2/2022). Sosok Sandiaga dinilai cocok dan tepat sebagai suksesor Joko Widodo pada Pilpres 2024.

“Dukungan kami tentukan setelah lebih dahulu melakukan silaturahmi antarulama digelar,” kata perwakilan ulama, Kiai Mahmud Suyuti.

Pimpinan Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama Bahlul Ulum, Kabupaten Gowa, itu mengatakan, ulama mendorong Sandiaga karena menilai figur yang tepat. Itu sebabnya, kata dia, ulama yang tergabung dalam Ijtima Ulama mendorong Sandiaga untuk maju.

Pimpinan Pondok Pesantren Yasmin Kota Makassar, Akrama Hatta menilai Sandiaga sebagai sosok yang sampai saat ini tidak memiliki sentuhan konflik di masyarakat. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga dinilai bisa menjadi teladan sebagai pemimpin di masa depan.

“Kami sama-sama melihat Sandiaga ini sebagai sosok teladan. Bahkan, sampai saat ini kami melihat Sandiaga belum ada sentuhan konflik di level masyarakat,” imbuh Akrama.

Dirinya menyebutkan saat ini Indonesia membutuhkan sosok kepemimpinan yang bisa merangkul masyarakat dari kalangan atas sampai bawah. Sandiaga dianggap tepat untuk mengisi peran tersebut.

“Karena hari ini terlalu banyak teriakan yang susah dianalisis dari masyarakat yang ada di bawah. Maka kami butuh orang-orang hebat yang bisa mengelola bangsa ini, seperti Sandiaga Uno,” tuturnya.

Tak hanya itu, Akrama pun menginginkan perubahan di Negara ini. “Kami menilai Sandiaga mampu memberi perubahan yang berkeadilan dan cukup signifikan bagi tegaknya negara kesatuan Indonesia,” jelasnya.

Setelah melakukan deklarasi, para ulama dan pemuda segera nelakukan sosialisasi Sandiaga ke tokoh-tokoh masyarakat yang ada di Sulsel. “Jadi kami ajak sama-sama dan melakukan langka-langkah untuk memilih bapak Sandiaga,” singkat Pimpinan Darul Qur’an Al UMM Laiya Sinjai, KH Muhammad Wahid Dahlan.

Disinggung mengenai pilihan ulama dan pemuda jatruh kepada Sandiaga, padahal, beberapa kandidat calon presiden telah yang muncul di Sulsel, K.H. Ismail Abd Jalil mengatakan, Sandiaga merupakan sosok panutan yang cukup baik.

“Ini menarik untuk kebangsakan kita. Saat ini bapak Sandiaga memberikan kebahagiaan karena dekat dengan ulama dan beliau sangat menghormati pada habib,” jelasnya.

Sementara Sandiaga Salahuddin Uno yang menyapa ulama melalui zoom mengucapkan terima kasih dan bersyukur kepada ulama dan habib yang telah hadir meski tanpa dorongan siapa pun.

“Saya sangat bersyukur dengan adanya silaturahmi dengan ulama, habib, dan tokoh pemuda. Saya yakin, saat ini yang paling penting adalah silaturahim dan bersatu padu untuk menciptakan proses kebangkitan ekonomi, khususnya ekonomi umat,” ujar Sandiaga Uno.

“Tentunya saya sangat memuliakan ulama yang merupakan pewaris pada nabi. Kami semua ini sangat memuliakan nasihat dari pada ulama, habib, dan kiai,” jelasnya.

Manager Strategi dan Operasional Jaringan Suara Indonesia (JSI), Nursandy Syam mengatakan dukungan Ijtima Ulama kepada Sandiaga Uno merupakan gerakan moral politik.

“Dukungan itu bermakna positif terhadap proses kandidasi politik bagi Sandiaga Uno pada Pilpres akan datang,” katanya.

Dukungan-dukungan dari arus bawah memang dibutuhkan Sandiaga Uno jika ingin masuk arena pilpres. Sebab, Sandiaga Uno tak memiliki kuasa penuh di Gerindra.

“Berbagai dukungan yang mengalir, bisa menarik perhatian parpol. Di Gerindra, figuritasnya bisa dipertimbangkan menjadi figur alternatif andai Prabowo Subianto tidak mencalonkan diri di Pilpres 2024,” ujarnya.

Meski, sampai saat ini elektabilitasnya memang belum sekuat Prabowo Subianto. “Tapi jika figurnya diposisikan sebagai Cawapres, Sandiaga Uno punya pesona politik yang kuat bagi sejumlah figur capres dan juga parpol di luar Gerindra,” jelasnya.

Adapun pengamat politik dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Andi Ali Armunanto mengatakan meski dukungan tersebut bersumber dari kalangan ulama, namun belum bisa dipersepsikan sebagai dukungan umat Islam secar umum di Sulawesi Selatan.

“Tapi itu, salah satu bentuk strategi politik untuk pempengaruhi opini publik,” kata Andi Ali.

Dirinya menyebutkan calon-calon lain seperti Muhaimin Iskandar dipasangkan dengan Andi Amran Sulaiman demi menarik simpati dan pemilih lokal di Sulawesi Selatan.

“Tapi publik juga akan cerdas menilai kandidat yang bisa merepresentasikan suara seluruh kalangan di Sulsel,” ujar dia. (*)

  • Bagikan