Terang Redup Bisnis Cupang, Dulu Dijual Mahal Kini Ditawar Murah

  • Bagikan

MAKASSAR, BACAPESAN.COM –– Hujan baru saja reda. Jalan masih terlihat basah. Beberapa hari ini Kota Makassar kembali diguyur hujan deras. Prediksi BMKG tak meleset. Cuaca ekstrem melanda seluruh wilayah Sulawesi Selatan.

Pada Kamis 24 Februari 2022, penulis bersama salah seorang penggiat sekaligus kolektor ikan hias jenis cupang sudah janjian lewat pesan WhatsApp. Kesepakatannya ketemu pukul 17.00 wita.

Waktu berjalan mendekati pukul itu. Penulis memacu kendaraanya menuju Jalan Abdul Kadir, Kompleks Indah, Blok 1 U nomor 17, Kecamatan Tamalate. Tempat penggiat ikan cupang itu berada.

Hanya butuh 18 menit, penulis sudah tiba di tempat tujuan. Di depan sebuah rumah yang berada di kompleks itu muncul seorang pemuda. Alkautsar, penggiat ikan cupang yang ingin penulis temui.

Tanpa basa basi, Alkautsar, langsung mengajak masuk ke halaman rumahnya. Halaman itu sudah disulap menjadi galeri sekaligus tempat pembibitan ikan cupang. Cukup luas, bahkan di halaman rumah itu terdapat sebuah kolam untuk ikan hias jenis lain.

Sebelum mengobrol panjang lebar tentang ikan cupang, Alkautsar terlebih dulu membuat kopi. Kata dia, biar suasananya lebih santai. Beberapa saat kemudian, secangkir kopi susu pun tersaji.

Perlahan, pemuda 20 tahun itu mulai menceritakan awalnya mengenal ikan cupang. Ayahnya yang lebih akrab disapa Abah Lilih seorang pebisnis ikan hias. Sekitar 2008, ikan hias jenis ikan cupang mulai dipelihara untuk dijual.

Ikan-ikan cupang itu didapatkan dari Tulungagung, Jawa Timur. Sebab pembibitan waktu itu belum dilakukan di rumahnya.

“Saya kenal ikan cupang ini dari abah. Kalau tidak salah itu saya kelas 3 SD tahun 2008, abah sudah mulai menjual ikan cupang,” ujarnya.

Mengingat konsumennya adalah anak -anak sekolah, ikan cupang waktu itu hanya dijual dengan harga Rp5.000 per ekor. Itu pun sudah termasuk semua jenis. Belum ada pemilahan spesifikasi warna seperti saat sekarang ini.

“Awal-awal itu abah biasa bilang omsetnya per hari sekitar Rp600 ribu dari ratusan ikan yang terjual. Sulu susah penjualannya karena hanya anak-anak yang paling banyak minati,” ucap Alkautsar.

Setelah 13 tahun bertahan dengan harga demikian. Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sekitar tahun 2020 lalu, membuat hampir seluruh aktivitas di luar rumah dialihkan untuk dikerjakan dari rumah. Perlahan tren memelihara ikan cupang juga tiba-tiba meledak.

Sejak saat itulah, Alkautsar mulai untung atas bisnis ikan cupang ini. Kata dia, sekitar bulan Juni 2020, penjualan ikan cupangnya per hari bisa mencapai jutaan rupiah. Bahkan sempat beberapa minggu rata-rata penjualan ikannya itu mencapai Rp12 juta per harinya.
Harga ikan cupang pada waktu itu dikisaran Rp75 ribu hingga Rp2 jutaan per ekornya. Sangat jauh dari harga sebelumnya. Dan, Alkautsar dalam seharinya menerima pesanan sekitar 30 ekor ikan cupang.

“Pas meledaknya ini ikan cupang, omzet per hari waktu itu sekitar Rp12 juta-an. Saking banyaknya orang minati cupang,” cerita Alkautsar.

“Apalagi waktu itu saya juga fokus menjual lewat media sosial. Kan, saya kerja di hotel tapi karena pandemi jadi sempat di suruh berhenti. Saya fokusmi bantu Abah jual ikan-ikan ini,” sambungnya.

Dari beberapa jenis ikan koleksinya yang terbilang mahal adalah ikan cupang jenis Avatar. Harga jualnya pada tahun 2020 mencapai Rp2,5 juta per ekor.

Sementara untuk ikan cupang jenis Plakat Blue Rim, Halfmoon Red Koi Copper, Dumbo Ear dan beberapa jenis lainnya berada pada kisaran harga Rp1,5 juta hingga Rp500 ribu.

Keistimewaan yang dimiliki ikan tersebut membuatnya banyak diminati oleh para penggemar akuatik. Bahkan salah satu ikan miliknya jenis Bluerim sempat dijual ke Spanyol dan Malaysia.

“Dulu sempat kirim ke luar negeri,” ucapnya.

Sekitar satu tahun lebih, tepatnya di akhir 2021, pamor ikan cupang perlahan redup. Meski pembeli tetap ada namun itu tidak sebanyak dulu, tepat ikan ini booming.

Saat ini, pembeli hanya didominasi oleh kalangan-kalangan penggiat atau kolektor ikan cupang saja. Turunnya peminat ikut berdampak pada harga nilai jual ikan cupang.

Ikan cupang jenis Avatar yang sebelumnya harga Rp2,5 juta kini hanya dibanderol di kisaran harga Rp1,5 jutaan saja.

“Beda sekali harga sekarang. Tapi, masih ada yang tetap pesan. Saya sekarang masih menjual keluar kota. Ke Surabaya, ke Jayapura ke Palopo dan daerah lain, tapi tidak seperti dulu yang setiap hari ada puluhan,” sebutnya.

Saat sekarang ini, omset penjualan ikannya hanya sekitar Rp3 jutaan saja. Menurun sekitar 70 persen.

Meski ada penurunan yang drastis, Alkautsar mengaku tak banyak soal sebab bisnisnya masih tetap berjalan. Tambah lagi biaya perawan ikan cupang terbilang murah. Ikan cupang usia empat bulan dengan jumlah 100 ekor hanya membutuhkan biaya sekitar Rp200 ribu untuk biaya pakannya.

“Jadi tidak ada masalah. Selingan juga ini karena saya kembali kerja di hotel,” sebutnya.

Adapun untuk proses pemasarannya sendiri Alkautsar mengelola akun media sosial instagram atas nama Betta Sotta. Di akun itu seluruh foto ikan koleksinya dipasarkan. (*)

  • Bagikan