Yayasan Hadji Kalla Gelar SPAB di Tiga Kabupaten

  • Bagikan

MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Yayasan Hadji Kalla (YHK) menggelar Sosialisasi dan Simulasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).

Kegiatan ini bekerja sama dengan Yayasan Inanta, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pendididikan dan Kebudayaan, PMI dan Basarnas.

Adapun jumlah peserta di masing-masing wilayah, yakni Sidrap 34 peserta, Pinrang 32 peserta, dan Bone 36 peserta.

Simulasi tersebut digelar di tiga kabupaten, yaitu Sidrap, Pinrang dan Bone yang menyasar beberapa Sekolah Dasar (SD) dengan melibatkan puluhan peserta yang berasal dari unsur siswa, guru maupun masyarakat.

Menurut Manager Humanity & Environtment Yayasan Hadji Kalla, Sapril Akhmady, tujuan kegiatan ini ialah untuk membuat masyarakat lebih siap untuk mengambil langkah antisipatif serta meminimalisasi dampak negatif saat terjadi bencana.

“Dampak negatif banjir dapat dikurangi dengan memahami mekanisme dan teknik praktis melakukan tanggap bencana di lapangan dengan melibatkan unsur masyarakat dan sekolah. Hal inilah yang melandasi kegiatan Sosialisasi dan Simulasi Satuan Pendidikan Aman Bencana di Kabupaten Sidrap, Pinrang dan Bone,” ungkap Sapril.

Abdul Kadir selaku perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bone mengapresiasi YHK yang telah menunjuk salah satu sekolah di Kabupaten Bone menjadi tempat pelaksanaan Sosialisasi dan Simulasi SPAB. Ia berharap materi yang dibagikan betul-betul bermanfaat bagi peserta.

“Kita bisa banyak belajar dari para pemateri terkait kesiagaan bencana. Tiap materi pun selalu dilanjutkan dengan praktik langsung sehingga bisa lebih mudah dipahami. Saya pun sempat ikut materi dan praktiknya,” kata Kadir.

Rizal selaku perwakilan BPBD Kabupaten Pinrang pun mengapresiasi kolaborasi YHK dan Inanta yang telah menginisiasi kegiatan tersebut. Materi yang disajikan memang sangat penting untuk lebih siap terhadap bencana.

“Terima kasih kepada Yayasan Hadji Kalla dan Inanta atas pelaksanaan sosialisasi tentang SPAB. Meskipun dalam waktu singkat, tapi bagi kami cukup untuk memberikan informasi tentang pentingnya kesiagaan bencana kepada para peserta. Semoga ini bisa menambah ilmu pengetahun serta pengalaman mengenai bencana dan lainnya yang berkaitan,” tuturnya.

Salah seorang peserta, Hasmirah, mengatakan, kegiatan ini telah menambah pengetahuan peserta bahwa aksi-aksi yang dilakukan saat terjadi bencana tak hanya bisa dilakukan tim rescue saja. Melainkan, semua orang bisa mengambil langkah-langkah untuk meminimalisasi dampak yang ditimbulkan oleh bencana.

“Alhamdulillah setelah mengikuti sosialisasi, banyak ilmu yg bisa kami dapatkan dan sangat bermanfaat. Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang terkait. Ternyata pertolongan itu punya ilmu tersendiri yang selayaknya kita semua harus tahu karena bisa diterapkan kepada siapa saja yang memerlukan pertolongan,” ujarnya.

Kedepannya YHK akan semakin banyak melakukan kegiatan serupa di banyak kabupaten lain, guna tercapainya target awareness masyarakat terhadap pentingnya pengetahuan kesiagaan bencana. YHK pun akan terus kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti BPBD dan PMI. (*)

  • Bagikan