Makassar Luncurkan Makaverse, Simak Manfaatnya

  • Bagikan

MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Pemerintah Kota Makassar meluncurkan program Makaverse yang mengadopsi teknologi Metaverse. Platform ini diklaim akan memberi kemudahan berbagai pelayanan publik kepada warga kota.

Pengembangan platform Metaverse menjadi upaya Pemkot Makassar mengadopsi teknologi digital dengan realitas virtual. Wali Kota Makassar, Mohammad Ramadhan Pomanto mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan WIR Group, sebuah perusahaan teknologi berbasis augmented reality terkemuka untuk bersama mengembangkan platform tersebut.

Menurut Danny, alasan membuat konsep Makassar Metaverse adalah untuk mempermudah masyarakat dalam menjangkau pelayanan publik. Termasuk sektor lain, seperti pariwisata, pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan lain masyarakat Makassar maupun masyarakat luar yang berkunjung ke daerah ini.

“Metaverse mempermudah pelayanan publik, mempermudah branding, mempermudah pariwisata, mempermudah pendiikan. Kami belum sampai di Crypto atau transaksi NFT,” ujar Danny.

Wali kota dua periode itu juga menyampaikan, bukan hanya tamu yang akan difasilitasi tapi juga masyarakat Makassar. Metaverse ini dapat berguna jika masyarakat masih kebingungan menyentuh pelayananan publik yang ada.

Menurutnya, Makasar Metavers akan menjadi terobosan baru dalam pelayanan publik yang disandingkan dengan dunia digital. Makassar sendiri akan memiliki gaya metavers tersendiri yang disesuaikan dengan karakter kearifan lokal.

“Karena kami sudah punya platfrom smart city jadi kami sudah punya jadi tidak sulit untuk kami akan membagun Metaverse dengan gaya Makassar makanya namanya Makaverse,” ungkapnya.

Danny menolak membeberkan besaran anggaran daerah yang digelontorkan untuk menciptakan program ini. “Sebenarnya tidak anggarannya tidak besar,” ujar dia.

Kata Danny–sapaan akrab Walikota Makassar, kemajuan teknologi digital dewasa ini dapat membantu pemerintah memberikan layanan bagi warganya. Platform Metaverse ini juga dapat di gunakan masyarakat untuk berinteraksi, bekerja, belajar, dan berkarya.

Chief Metaverse Officer WIR Group, Stephen Ng menegaskan komitmennya untuk mengembangkan platform Metaverse di Makassar. Seperti halnya kota besar lainnya seperti Jakarta, Bali dan Ibu Kota Negara (IKN).

“Sebelumnya kami sudah kembangkan di kota besar lainnya dan kini menyasar Makassar. Metaverse Makassar juga akan hadir dengan tata kelola yang kredibel dan berdasarkan nilai serta kearifan lokal juga budaya bangsa,” ujar Stephen Ng.

Stephen menambahkan pengembangan Metaverse di Makassar adalah hal positif yang akan menambah satu fase penting dalam rangkaian pengembangan ekosistem untuk mendukung platform Metaverse Indonesia.

“Pembangunan Metaverse Indonesia memang butuh waktu yang cukup lama dan di lakukan secara bertahap hingga tahun 2024 mengingat pengembangannya memiliki kompleksitas yang tinggi,” jelasnya.

Sebelumnya WIR Group yang masuk dalam daftar Metaverse Companies to Watch in 2022 versi majalah bisnis international Forbes GE telah menandatangani kesepakatan kerja sama dengan sejumlah entitas dari berbagai sektor untuk ikut bergabung dalam ekosistem Metaverse Indonesia.

Mulai dari sektor perbankan seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), sektor pendidikan (Trisakti School of Multimedia), properti hingga budaya dan kuliner (Museum Boga Indonesia).

WIR Group akan memperkenalkan prototipe Metaverse Indonesia yang di rancang fengan platform serta di dukung oleh teknologi artificial intelligence (AI),virtual reality (VR), dan augmented reality (AR) kepada dunia internasional saat perhelatan Presidensi G-20 Indonesia 2022 di Bali.

Ada sejumlah program menarik di antaranya operation room sebagai pusat kendali dan pemantauan digital Kota Makassar untuk memberikan kenyamanan warga dan kehidupan yang lebih berkualitas.

Peningkatan pelayanan dasar dirancang dalam sistem manajemen layanan berbasis elektronik. Antara lain sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) atau e-government di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi (Smart Economy), Smart Living, Smart Society, serta Smart Environment.

Bidang kesehatan antara lain dengan mengembangkan aplikasi Telemedicine Improvement with Multi-Platform Data collection termasuk layanan kesehatan baru: Home Care. Home Care merupakan fasilitas kesehatan dalam mobil yang beroperasi selama 24 jam dan berpindah-pindah.

Seperti halnya ambulans, home care dengan dokter akan datang ke rumah warga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan lanjutan seperti USG dan EKG dapat dilakukan di home care, kemudian datanya akan dikirim secara daring ke dokter spesialis dan hasilnya akan dikirim secara daring juga.

Mobil Home Care ini kemudian diberi nama Dottoro’ta, yang dalam bahasa lokal berarti “Dokter Kita”. Bahasa lokal ini digunakan untuk membuat masyarakat familiar dan menciptakan lebih banyak sentuhan manusia pada fasilitas tersebut. (*)

  • Bagikan