Demo Mahasiswa Hari Ini, Hindari Alauddin dan Urip Sumoharjo

  • Bagikan

MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Sebanyak 2.700 personel gabungan polisi dan TNI akan mengamankan unjukrasa yang dijadwalkan digelar mahasiswa, hari ini. Petugas keamanan akan tersebar di 12 titik aksi dan di depan sejumlah kampus negeri serta swasta.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polrestabes Makassar, Ajun Komisaris Lando mengatakan fokus pengamanan lebih banyak di depan kampus, jembatan layang Urip Sumoharjo, dan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel.

Menurut dia, personel polisi yang diturunkan tidak dibekali dengan senjata api. Lando menjamin, polisi mengawal unjukrasa dengan humanis dan persuasif.

“Ini juga bagian dari menghormari penyampaian aspirasi di muka umum seperti yang telah dijamin di dalam undang-undang,” ujar dia, Minggu (10/4/2022).

Lando mengingatkan kepada mahasiswa untuk tetap menjaga ketertiban saat berunjukrasa. “Setidknya tidak mengganggu ketertiban umum, apalagi di bulan puasa,” ujar Lando.

Dia juga meminta masyarakat mencari jalur alternatif dan menghindari titik-titik aksi, khususnya di sepanjang Jalan Sultan Alauddin dan Jalan Urip Sumoharjo.

Tak lupa Lando juga mengimbau agar mulai sekitar pukul 11.00 WITA, masyarat mencari jalur alternatif dan menghindari titik-titik aksi, khususnya jalan sepanjang Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan Sultan Alauddin.

“Masyarakat diimbau untuk tidak melewati titik-titik rencana aksi apalagi di depan kampus untuk menghindari kemacetan.

Demonstrasi mahasiswa dijadwalkan akan berlangsung serentak. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai kampus baik negeri maupun swasta telah mengadakan konsolidasi.

Dalam aksi ini, beberapa tuntutan dijadikan isu pokok di antaranya menuntut dan menolak penundaan Pemilu 2024 serta wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode, mendesak pemerintah konsen pada stabilitas harga kebutuhan pokok yang terus naik, termasuk kelangkaan minyak goreng dan menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM).

Presiden BEM Universitas Hasanuddin Imam Mobilingo mengatakan berdasarkan hasil konsolidasi, mahasiswa Unhas Makassar terbagi menjadi dua bagian di Makassar dan Jakarta. Untuk di Makassar disebut ada sekitar 17 BEM dari berbagai kampus yang ikut dalam konsolidasi gerakan besok.

“Gerakan pertama bergabung di gerakan Forum Konsolidasi Unhas atau Forum Konsolidasi BEM se-Makassar. Kedua ada beberapa pengurus BEM yang akan mewakili gerakan dan bergabung di Jakarta,” kata Imam, Minggu (10/4/2022).

Khusus di Makassar, BEM Unhas akan menurunkan massa kurang lebih 800 hingga 1.000 mahasiswa. Imam mengatakan, mereka akan melakukan long march mulai dari Jalan Perintis Kemerdekaan tepatnya di depan gerbang Bundaran Bumi Tamalanrea Permai (BTP) hingga di titik aksi di fly over Makassar dan gedung DPRD Sulsel.

“Aksi besok sama dengan aksi beberapa hari ini. Unhas fokus pada pengawalan tuntutan menolak penundaan pemilu dan menolak penambahan periode masa jabatan presiden, serta fokus mengawal bagaimana pemerintah bekerja untuk menghadirkan dan menjamin kesediaan sembako serta ketersediaan harga bagi masyarat,” ujar Imam.

Menurut Imam, alasan pihaknya konsen pada isu pokok seperti tolak penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden sebab masalah ini dinilai yang menjadi titik awal mulainya terjadi polemik di Indonesia saat ini seperti kelangkaan minyak goreng serta harga-harga yang terus merangkak naik.

“Harga minyak naik, sembako naik, pemerintah tidak mampu melawan mafia minyak goreng, sedangkan kita liat hari ini pemerintah dan DPR hanya fokus untuk mendapatkan kekuasan. Inikan sesuatu yang miris,” ujar dia.

Alinasi Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) Bersatu juga akan demonstrasi dengan mengambil titik di depan Menara Pinisi. Mereka berasal dari pengurus himpunan dan pengurus BEM tingkat fakultas.

Ketua BEM Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNM, Muhammad Ilham mengatakan pihaknya telah melakukan konsolidasi dengan seluruh pengurus baik himpunan maupun BEM fakultas di UNM. Ada beberapa tuntutan yang akan menjadi alasan aksi unjuk rasa dilakukan.

“Besok ada 600 lebih mahasiswa dari pengurus himpunan dan BEM Fakultas di UNM demo depan Phinisi. Kita ingin pemerintah tidak semena-mena,” ujar Ilham.

Berdasarkan hasil pertemuan, kata Ilham, hal ini mengenai Menuju Reformasi Jilid II. Adapun tuntutan berup tolak kenaikan harga BBM, tolak kenaikan PPN, tolak kenaikan harga sembako, hentikan dan tuntaskan kasus pelanggaran HAM.Ketua BEM Universitas Islam Negeri Alauddin Zulkarnaen mengatakan, untuk mahasiswa di kampusnya akan terlibat dalam aksi tersebut.

“Kurang lebih ratusan dari UIN,” kata Zulkarnaen

Adapun isu yang mereka bawakan disebut tak jauh dari keluhan masyarat saat ini seperti kenaikan harga kebutuhan pokok dan BBM serta kelangkaan minyak goreng yang banyak jadi perbincangan masyarakat.

“Kami mengangkat isu reformasi jilid II dan isu-isu yang diangkat dalam grand isu itu di tinjau dari Sosial,Budaya, Ekonomi,dan Politik. Khususnya yang terjadi di Sulawesi saat ini,” ujar dia. (*)

  • Bagikan