Tak Hanya Hebat Main Gitar, Dirintelkam Polda Sulsel Ternyata Rajin Baca Koran Sejak Kecil

  • Bagikan
Prosesi penyerahan Karikatur Dir Intelkam Polda Sulsel Kombes Pol Yudi Hermawan oleh Direktur Harian Rakyat Sulsel Daswar M Rewo

MAKASSAR, BACAPESAN.COM — Dibalik sosok jiwa yang tenang dan humoris Dir Intelkam Polda Sulsel Kombes Pol Yudi Hermawan ternyata memiliki kelebihan lain. Bukan hanya hebat dalam bidang intelejen, ia juga ternyata lihai memainkan gitar bass.

Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990 itu sangat menyukai musik. Dalam beberapa videonya yang beredar, musik yang paling disukai adalah music jazz. Yudi-sapaannya sering tampil dalam berbagai acara, termasuk di cave-cave memperlihatkan skillnya memainkan gitar empat senar itu.

Ketertarikan dirinya pada musik ternyata sudah tumbuh sejak duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA), khususnya musik dengan genre Jazz. Hanya saja hobinya itu tak ditekuni dan terpaksa ditinggalkan sebab masuk Akpol.

“Belajar otodidak (main gitar), sempat ikut kursus Jazz (Bass), tapi ditinggalkan karena masuk Akpol,” kata Yudi saat Direktur Harian Rakyat Sulsel Daswar M Rewo bertandang ke ruang kerjanya, Jumat (22/4/2022).

Namun sebelum masuk Akpol, sekitar tahun 1988, mantan Kapolres Melawai, Kalimantan Barat itu sempat mengikuti beberapa festival, salah satunya adalah festival antar Akademi Kepolisian, dan bandnya merupakan band terbaik diantara empat angkatan pada saat itu.

“Tapi karena sudah jadi Polisi dan kesibukan kerja sebagai pelindung dan pengayom masyarakat maka hobi itu kadang-kadang diteruskan di rumah saja, kalau lagi ada waktu luang. Misalkan waktu libur. Kalau ke cave juga terus ada gitar kadang-kadang main,” ujarnya.

Tak hanya main gitar, ia juga mengaku aktif membaca berita khususnya surat kabar untuk menambah referensi informasi. Apalagi kerja-kerjanya di bidang intelejen yang membutuhkan banyak informasi.

Surat kabar atau koran kata Yudi sudah dikenal sejak dirinya masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Apalagi di zaman itu gadget belum ada sehingga anak-anak yang rajin membaca terkadang membaca di surat kabar.

“Waktu kecil sering ambil koran, sering baca koran dari umur 10 tahun. Dulukan tidak ada gadget. Tapi itu terbawa sampai sekarang. Makannya banyak informasi saya tahu,” sebut dia. (*)

  • Bagikan