Catatan Pinggir : Lebaran Sebentar Lagi

  • Bagikan

OLEH Bahtiar Parenrengi

Lagu ciptaan Bimbo mengalun indah diradio tetangga. Sentakan di hati begitu syahdu. Mengingatkan ramadhan akan beranjak. Puasa sebulan bakal berakhir. Entah kita mampu mencapai akhir.

Lagu itu memberi isyarat, puasa ramadhan akan berakhir. Beranjak pelan meninggalkan kita. Karena itu, kita akan melihat bahwa apakah janji Tuhan bakal terwujud atau tidak. Tuhan menegaskan bahwa kita berpuasa akan mendapatkan nilai ketaqwaan.

Lebaran sebentar lagi
Berpuasa sekeluarga
Sehari penuh yang sudah besar
Setengah hari yang masih kecil
Alangkah asyik pergi ke masjid
Shalat Tarawih bersama-sama
Lebaran sebentar lagi
Berpuasa dengan gembira
Menahan lapar, menahan nafsu
Melatih diri sedari kecil
Membaca Quran, shalat Tarawih
Melatih iman sedari kecil
Sesudah saling bermaafan
Dengan penuh keikhlasan
Ya Tuhan, mohon keridhoan
Sepenuh kasih dan sayang
Lebaran sebentar lagi
Tak ada miskin, tak ada kaya
Semua sama di depan Tuhan
Yang berbeda cuma amalnya
Semua ingin Lailatul Qadar
Semoga kita mendapatkannya….


Lebaran sebentar lagi. Sebentar lagi Syawal menjemput kita. Menjemput untuk menang. Karena kita sesungguhkan adalah hamba daif yang berselimut dosa. Kita diajak menang, agar dosa-dosa kita bisa terampuni hingga pada akhirnya menjadi manusia bertaqwa.

Perbedaan penentuan awal Ramadhan bukanlah masalah. Bukan alasan saling membenci dan menyalahkan. Begitupun tentang hari pelaksanaan lebaran, juga bukan sesuatu yang harus diperdebatkan. Kita saling menghargai. Saling mengerti dan saling menjalankan keputusan.

Bulan ramadhan konsekwensinya harus berpuasa. Bagi yang sakit, musafir mendapat kemudahan. Tapi kalau masih mampu melaksanakan tentu boleh saja. Begitu pula bagi orang lanjut usia dan orang dalam gangguan jiwa, juga tak diwajibkan menjalankannya.

Namun demikian, terkadang memang didapati rumah makan yang dipenuhi orang yang sedang menikmati makanan di siang hari. Entah karena sementara musafir, sakit atau dalam gangguan jiwa.


Berbahagialah ketika kita mampu memasuki akhir Ramadhan. Finishing yang baik adalah harapan. Karena kita tidak mau dikategorikan sebagai hamba yang asfala safilin, makhluk yang serendah-rendahnya (neraka).

Karena manusia adalah sebaik-baik makhluk, maka kitalah yang diberi tugas kekhalifahan. Kita selalu dituntut berbuat baik agar tidak menjadi mahluk yang dhaif.

Lebaran sebentar lagi. Pernak pernik bermunculan. Baju dan celana baru disiapkan. Kue lebaran telah terbeli. Begitu pula bahan tape, buras dan ayam juga sudah disiapkan.

Paket lebaran telah didistribusikan. THR pun sudah dibagi-bagi dan zakat fitrah tak terlupakan. Pemudik sudah mulai berdatangan. Pulang untuk menebus kangen. Pulang untuk merajut silaturrahmi.

Lebaran memang memacu kita untuk selalu sadar bahwa berlebaran harus dengan hati yang yang bersih. Berlebaran ada proses lebih awal, dengan puasa ramadhan. Ada proses penyadaran untuk menjadi manusia berbasis taqwa.

Lebaran sebentar lagi. Mari saling memaafkan. Lebaran sebentar lagi
Tak ada miskin, tak ada kaya
Semua sama di depan Tuhan
Yang berbeda cuma amalnya
Semua ingin Lailatul Qadar
Semoga kita mendapatkannya. Semoga…..

  • Bagikan