MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Dosen UNM Gelar Pelatihan Penyusunan Modul Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bagi Kelompok Guru MGMP Bahasa Indonesia SMP di Kabupaten Majene, Sulawesi barat.
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) merupakan salah satu tridarma perguruan tinggi. Tahun ini, Tim PKM UNM mengadakan kegiatan secara terpadu di Kota Majene Provinsi Sulawesi Barat. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Negeri Makassar (LP2M UNM) Prof. Dr. Ir. H. Bakhrani A. Rauf, M.T.,IPU.
Dalam sambutan pembukaan kegiatan PKM Terpadu PPs UNM angkatan 3 yang mewakili Rektor UNM, Prof. Dr. Ir. H. Husain Syam, M.TP., IPU., Asean Eng. menyampaikan pesan dan harapan Rektor UNM agar para pengabdi datang dan hadir di Kabupaten Majene untuk memberi solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat sehingga masyarakat Majene pada khususnya dan Sulawesi Barat pada umumnya akan unggul, maju dan sejahtera.
Berdasarkan wawancara dengan guru-guru SMP yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia di Kabupaten Majene diperoleh informasi bahwa pada umumnya guru Bahasa Indonesia belum memiliki pemahaman dan keterampilan yang baik tentang penyusunan modul karena selama menjadi guru belum pernah mendapat pelatihan yang berkaitan dengan materi tersebut.
“Padahal, modul memegang peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian, pelatihan ini diharapkan dapat mengatasi salah satu permasalahan guru dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah baik secara luring maupun daring,” ujarnya.
Sejalan dengan salah satu permasalahan yang dihadapi para guru Bahasa Indonesia di Kabupaten Majene dan sesuai arahan dan petunjuk Rektor UNM, Tim PKM UNM Pusat yang terdiri dari tiga orang memberi solusi dengan menggelar Pelatihan Penyusunan Modul Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bagi Kelompok Guru MGMP Bahasa Indonesia SMP di Kabupaten Majene, Sabtu, 28 Mei 2022, di ruang kelas SMP Negeri 2 Majene.
Ketiga Tim PKM Terpadu UNM adalah Prof. Dr. Hj. Kembong Daeng, M.Hum., Prof. Dr. Ir. H. Bakhrani A. Rauf, M.T., IPU., dan Sakinah Fitri, S.S.,S.Pd.,M.Pd.
“Metode pelatihan yang diterapkan selama pelatihan yaitu teknik ceramah, latihan, diskusi, dan penugasan,” jelasnya.
Teknik ceramah, diskusi, dan latihan dilaksanakan secara luring atau tatap muka, sedangkan penugasan diselenggarakan secara daring. Para guru diberi kesempatan mengerjakan tugas penyusunan modul berdasarkan Kompetensi dasar (KD) yang disepakati dan disetor melalui e-mail.
Prof. Dr. Ir. H. Bakhrani A. Rauf, M.T., IPU. sebagai Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Negeri Makassar (LP2M UNM) dan sekaligus sebagai anggota Tim PKM, memaparkan bahwa semua guru, termasuk guru Bahasa Indonesia harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam penyusunan modul agar siswa dapat belajar kapan dan di mana saja.
“Melalui pelatihan ini diharapkan agar ilmu yang diperoleh dapat disebarluaskan kepada sesama guru sehingga dapat berkolaborasi dalam penyusunan modul pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang siap pakai di sekolah,” tururnya.
Selanjutnya, Prof. Dr. Hj. Kembong Daeng, M.Hum. sebagai dosen dan penulis Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Makassar, menyatakan bahwa modul merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang harus disusun oleh guru sebagaimana yang diharapkan dalam Kurikulum Merdeka Belajar.
Peserta pelatihan ini memperoleh materi tentang pengetahuan dan keterampilan menyusun modul Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Materi pengetahuan, antara lain: hakikat modul, tujuan dan manfaat modul, jenis-jenis modul, dan langkah-langkah penyusunan modul. (*)