MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Pencarian korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Ladang Pertiwi II dihentikan, hari ini, Senin (6/5/2022). Masa pencarian dihentikan setelah Tim SAR gabungan melakukan operasi selama 10 hari di wilayah Selat Makassar sebagai lokasi tenggelamnya kapal tersebut.
Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Sulawesi Selatan, Djunaidi mengatakan pencarian akan dihentikan sekitar pukul 12.00 wita. Penghentian dilakukan setelah adanya penambahan pencarian selama tiga hari, mulai dari tanggal 4 sampai 6 Juni.
“Besok (hari ini) kami tutup operasi,” singkat Djunaidi pada Harian Rakyat Sulsel, Minggu (5/6/2022).
Analisis Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Basarnas Makassar, Wahid D.J. mengatakan, mengenai penambahan waktu operasi akan diputuskan, hari ini. Sebab sejak dari pagi hingga Minggu malam (5/6/2022), belum ditemukan adanya tanda-tanda keberadaan korban.
Dalam proses pencarian, Tim SAR di lapangan tak mengalami kendala. Cuaca dinilai masih bersahabat dan tak menganggu jalannya operasi pencarian.
“Untuk sementara kami koordinasi di lapangan belum ada tanda-tanda keberadaan para korban. Jika tidak ada tanda-tanda penemuan korba, operasi akan ditutup,” ujar dia.
Dalam pencarian korban KM Ladang Pertiwi II, sebanyak 15 orang korban masih dalam pencarian. Tim SAR di lapangan terus memperluas area pencarian hingga 50 Nautical Miles (NM).
“Dalam operasi tadi dilakukan perluasan area pencarian sampai 50 NM, dibantu dengan perahu nelayan setempat,” ujarnya.
Dari data yang diperoleh di Posko SAR Basarnas Sulsel, di Pelabuhan Paotere Makassar, total penumpang pada saat KM Ladang Pertiwi tenggelam secara keseluruhan berjumlah 50 orang.
Sudah ditemukan berjumlah 35 orang. Sebanyak 31 ditemukan dalam kondisi selamat dan 4 orang ditemukan telah meninggal dunia. Sementara 15 orang lainnya masih dalam pencarian.
Adapun Tim Disaster Victim Identification (DVI) Biddokkes Polda Sulsel berhasil mengidentifikasi satu dari dua jenazah korban Kapal Motor (KM) Ladang Pertiwi 02 yang dievakusi oleh KN SAR Kamajaya, pada Jumat (3/6/2022) lalu.
Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Sulsel, Komisaris Besar Yusuf Mawardi mengatakan dua jenazah yang berhasil diidentifikasi berjenis kelamin perempuan. Korban diindentifikasi sebab saat ditemukan, kondisi wajah tak lagi bisa dikenali.
“Korban atas nama Rahama jenis kelamin perempuan usia kurang lebih 70 hingga 75 tahun,” kata Yusuf.
Korban Rahama merupakan warga Pulau Tabalikang, Desa Sabalu, Kecamatan Kalukuangmasalima, Kabapaten Pangkep. Jenazahnya teridentifikasi melalui data ante-mortem dan post-mortem. Atau berdasarkan pada penyesuaian sampel anatomi tubuh dari keluarga korban.
“Teridentifikasi melalui data primer, yang pertama melalui gigi geligi ante-mortem dan post-mortem jenazah, kedua dari Tim Inafis (Polda Sulsel) melalui sidik jari tangan dari 12 titik ada persamaan dari post-mortem dan ante-mortem,” jelas dia.
Sementara untuk jenazah Asni diidentifikasi melalui identitas yang dikantongi ketika ditemukan oleh Tim SAR. Korban diketahui berusia 40 tahun.
“Primer dari identitasnya. Dari informasi indentitas (KTP) korban ditemukan di kantongnya,” sebutnya.
KM Ladang Pertiwi II tenggelam pada Kamis, 12 Mei 2022 sekitar 10 NM di perairan Selat Makassar. KM Ladang Pertiwi tenggelam setelah bertolak dari Pelabuhan Rakyat Paotere menuju ke beberapa pulau yaitu Pulau Pemantauan, Pulau Masalima, Pulau Salirian, Pulau Pamalikan. (*)