Rawat Toleransi, UMI Bangun Program Pendidikan Kolaborasi Lintas Agama

  • Bagikan

MAKASSAR, BACAPESAN.COM – Universitas Muslim Indonesia (UMI) kembali menjalin silaturahmi, dan membahas beberapa program kerjasama. Kali ini melalui bidang lintas Agama.

Kerjasama tersebut yakni dengana Institute Leimena dan American Jewish Committe (AJC) Amerika Serikat. Hal tersebut disampaikan melalui pertemuan, di Menara UMI Lantai 9, Selasa, 26 Juli.

Ketiganya, rencana akan membangun kegiatan lintas agama dalam sektor pendidikan. Diantaranya kolaborasi dibidang teknologi, serta penguatan membangun Sumberdaya Manusia (SDM) yang unggul.

Rektor UMI, Prof Basri Modding mengatakan antara UMI dan Leimena Institut serta AJC Amerika serikat itu kedepan akan menjajaki kerjasama terkait kegiatan lintas agama.

“Jadi UMI membuka kerjasama disemua sektor, mencoba terbuka dengan tidak melihat apa agamanya lalu bisa diajak kerjasama dalam membangun pendidikan,” ucapnya.

Kata Prof Basri, sebut saja dengan Leimana institut, baru-baru ini bersama ke Mesir dalam rangka menjajaki berbagai kegiatan. Begitupun dengan AJC nantinya, kedepan sama-sama memajukan pendidikan antar umat beragama.

“Di UMI kami terima mahasiswa non muslim juga. UMI memikirkan bangsa dan negara,” kata Guru besar FEB itu.

Direktur Eksekutif Institut Leimena, Matius membwrikan apresiasi kepada pihak UMI karena merawarbtoleransi dengan menerima mahasiswa dari berbagai kalangan suku, ras dan agama.

“Kami sangat mengapresiasi UMI, tenryata menerima mahasiawa tanpa membedakan agama,” katanya.

“Kami sangat bersyukur sekali melalui kerjasama ini dengan Umi dan berbagai Mitra lainnya ada juga dengan Masjid Istiqlal dengan UIN Sunan Kalijaga dan lain-lain,” sambung dia.

Dikatakan, bahwa Institut Laimena juga sudah belerjasama dengan lembaga lainya. Termasuk bersama-sama melihat pentingnya kolaborasi.

“Tidak hanya dialog tapi kerjasama lintas agama kerjasama multi agama. Bagaimana kita bisa saling mengenal menghargai berbagai perbedaan kita tapi tidak berhenti sampai di situ, tapi kita bisa bekerja sama di tengah-tengah perbedaan,” jelasnya. (*)

  • Bagikan