PAREPARE, BACAPESAN.FAJAR.CO.ID – Wali Kota Parepare, Taufan Pawe (TP) tak kuasa menahahan tangisnya saat melepas jenazah Ketua DPRD Kota Parepare Andi Nuhartina Tipu.
TP bertindak sebagai inspektur upacara pelepasan jenazah almarhumah di rumah duka, Jalan Arung Tarumpu Lumpue, Jumat, 19 Agustus 2022.
“Selamat jalan sahabatku, selamat jalan kakaku, selamat jalan sosok pribadi yang tangguh dan santun. Banyak suri tauladan yang kita dapatkan dari almarhumah,” ucap Taufan Pawe dengan tangisan.
Wali Kota Parepare dua periode ini mengungkapkan, kepergian Puang Tina tidak hanya meninggalkan duka bagi keluarga, namun juga masyarakat Kota Parepare.
Bagaimana tidak, perempuan pertama yang jabat Ketua DPRD Parepare itu memiliki banyak jasa atas kemajuan Kota Parepare. Salah satunya Jalan Jendral Sudirman yang kini memiliki dua jalur.
“Waktu itu 800 KK (Kepala Keluarga) lebih melakukan penolakan perluasan jalan Jendral Sudirman. Puang Tina pada waktu itu menjabat kepala bagian pemerintahan tanpa mengenal lelah secara aktif mendekati masyarakat sampai mereka paham,” ungkap TP.
“Saat ini Jalan Jendral Sudirman yang sudah dua jalur kita sudah rasakan manfaatnya. Bukan hanya masyarakat Kota Parepare, tetapi masyarakat Sulsel juga yang melintas,” tambahnya.
Melihat sosok Puang Tina pengayom masyarakat, TP kemudian mempercayakan Puang Tina menjabat Camat Bacukiki hingga berkhirnya masa tugasnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Sesunguhnya beliau memiliki jiwa patriotisme dan nasionalisme. Pengabdiannya kepada masyarakat tidak diragukan lagi. Sehingga saya meminta beliau untuk terjun di dunia politik. Terbukti dicintai masyarakat, beliau langsung duduk. Disitu tidak ada keraguan bagi saya untuk menjadikan Ketua DPRD Parepare,” beber Taufan Pawe.
Ketua Golkar Sulsel itu mengatakan, masyarakat Kota Pareparepare dan kader Golkar Sulsel sulit melepas sosok seperti Puang Tina. Dirinya menilai, Puang Tina perempuan tangguh, beretika, penyejuk, humoris dan tauladan bagi setiap orang.
“Tetapi Tuhan berkendak lain.
Kita harus mengihklaskan. Itulah yang terbaik. Hal ini harus patut kita jadikan pelajaran bahwa hidup tidak boleh berlebih, karena sesungguhnya ada yang menantikan kita yaitu kematian kembali ke pangkuan Illahi,” pungkasnya.
Usai pelepasan jenazah, TP kemudian menuju Masjid Rahmatan Lumpue untuk mensalatkan Puang Tina.
Kemudian TP bergabung dengan masyarakat berjalan kaki sejauh 2 kilo meter lebih menuju tempat peristirahatan terakhir almarhumah, di pemakaman keluarga, Pekkae Lumpue.
(***)