GOWA, BACAPESAN.COM– Yayasan Hadji Kalla (YHK) bersama Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia (ITMI) mengadakan pendampingan Baca Quran Braille untuk Tunanetra di Kabupaten Gowa.
Pada program tersebut, mereka akan diberikan pendampingan, mulai dari belajar mengenal huruf braille hingga bisa membaca Quran dengan lancar.
Program Bidang Islamic Care YHK tersebut dilaksanakan di Masjid Agung Syekh Yusuf Gowa selama tiga kali dalam sepekan.
Program Manager Islamic Care YHK, Salman Febriyansyah menjelaskan
tahap pertama, secara intensif akan diadakan pertemuan dengan para Teman Netra dan para pembina untuk belajar satu persatu huruf hijaiah braille.
“Mereka akan dibimbing langsung oleh guru berpengalaman yang juga merupakan seorang tunanetra. Selain itu juga, akan ada pembekalan keagamaan lain, seperti ilmu akhlak dan dakwah.,” ujar Salman
Lanjut dia, program ini tak hanya diterapkan di Kabupaten Gowa, YHK juga menjalankan program ini di Kota Makassar.
“Kedua lokasi ini dipilih berdasarkan hasil analisa data dan survei yang telah dilaksanakan oleh tim Islamic Care sebelumnya yang menunjukkan bahwa ada ratusan teman netra muslim yang membutuhkan pembimbingan baca Quran,” pungkas Salman
“Dari awal memulai program ini, kita melihat bahwa ada banyak Teman Netra yang membutuhkan pembimbingan dan tempat belajar mengaji atau membaca Quran dengan huruf braille. Hingga akhirnya kita memutuskan untuk memulai program ini di wilayah terdekat dulu dengan melihat urgensi yang ada, yakni di Makassar dan Gowa,” sambungnya
Ia melanjutkan, program ini dilaksanakan karena belum adanya pembinaan rutin khusus keagamaan kepada kaum disabilitas khususnya tunanetra. Sementara jumlah tunanetra muslim yang terdata di Gowa dan Makassar mencapai 400 orang dan tidak ada pembinaan agama secara rutin.
“Target awal dari program ini adalah untuk menyasar para Teman Netra muslim di Sulsel yang belum mampu membaca Alquran braille dengan baik dan benar. Jumlah peserta ada 10 orang per titik dengan jumlah total penerima manfaat 20 peserta pelatihan dan dua orang pembina baca Quran braille,” terang Salman
Salah satu pembina, Rustam Isnaeni yang merupakan mentor baca Alquran braille sekaligus qori yang berpengalaman selama bertahun-tahun mengajar membaca braille di banyak tempat.
“Senang rasanya bisa mengajar teman-teman di sini, ketika bisa membagi ilmu itu rasanya sangat bahagia. Saya dipertemukan dengan orang-orang yang punya semangat belajar besar. Terima kasih juga untuk Yayasan Hadji Kalla atas kesempatan ini,” sebutnya.
Sementara itu, Hamzah Yamin selaku Ketua Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia Sulawesi Selatan menyampaikan, program ini akan semakin banyak teman netra yang terbantu, terutama bagi mereka yang ingin belajar membaca Alquran braille.
“Kami berharap program ini bisa terus berkelanjutan dan menjangkau lebih banyak teman netra yang ada di Sulawesi Selatan,” ujar Hamzah. (*)